Candi Angkor Wat/istimewa
Travel

Covid-19 Terus Melonjak, Candi Angkor Wat Tutup Dua Minggu

Janlika Putri Indah Sari
Selasa, 13 April 2021 - 10:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Wabah covid-19 di Kamboja telah mendorong pejabat pemerintah untuk menutup sementara kompleks candi Angkor Wat

Melansir dari travelandleisure, penutupan tujuan wisata paling populer di negara itu akan dilakukan selama dua minggu.

Kabar penutupan candi Angkor Wat merupakan langkah terbaru dari beberapa upaya keamanan yang telah diberlakukan sejak Kamboja mulai mengalami lonjakan kasus covid-19 pada Februari.

Otoritas Apsara, badan pemerintah yang mengawasi kompleks candi Angkor Wat, mengatakan bahwa menghentikan sementara semua wisatawan untuk mengunjungi situs arkeologi tersebut merupakan langkah penting dalam menahan penyebaran virus.

Semua pengunjung baik lokal maupun asing dilarang mengunjungi kuil hingga 20 April 2021.

Kamboja saat ini mengizinkan turis internasional untuk masuk ke negara itu, tetapi pengunjung diharuskan menjalani karantina wajib sebelum bebas bergerak.

Menurut Associated Press, kementerian kesehatan melaporkan akhir pekan lalu bahwa Kamboja telah melihat 113 kasus lokal baru, dan kematian berjumlah 2 orang.

Kini semuanya ditelusuri kembali ke seorang penduduk asing yang melanggar aturan karantina di sebuah hotel dan pergi ke klub malam pada awal Februari.

Pada 20 Februari, pemerintah mengumumkan rencana penutupan semua sekolah umum, bioskop, bar, dan tempat hiburan di ibu kota Phnom Penh  selama dua minggu.

Penutupan kemudian diperpanjang di seluruh wilayah untuk sekolah, pusat kebugaran, ruang konser, museum, dan tempat berkumpul lainnya.

Dan pada awal bulan ini jam malam operasional mulai pukul 8 malam sampai jam 5 pagi juga diberlakukan di ibukota.

Empat provinsi terpadat di Kamboja juga menerapkan mandat masker. Selain itu, pihak berwenang telah menerapkan hukuman pidana yang lebih ketat untuk pelanggaran protokol keselamatan ini.

Dengan populasi sekitar 17 juta, Kamboja telah memutuskan untuk memperluas kampanye vaksinnya, dengan tujuan menginokulasi satu juta orang per bulan mulai April.

Menurut data dari Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, Kamboja mencatat total 3.028 kasus, termasuk 23 kematian, sejak awal pandemi.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro