Badak Hitam. /thinglink.com
Travel

Berkat Lockdown, Badak Bercula Satu di Nepal Beranak

Nirmala Aninda
Rabu, 14 April 2021 - 16:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Wall Street Journal melaporkan anggota kawanan badak langka di Nepal telah bertambah, kemungkinan dengan sedikit bantuan dari lockdown Covid-19 di negara itu.

Badak bercula satu yang terancam punah mendapat libur panjang dari turis yang membawa kamera karena cagar alam negara itu ditutup hampir sepanjang tahun lalu.

Kesempatan ini memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk berkeliaran, berkumpul dan kawin, kata pejabat konservasi.

Direktur Jenderal Departemen Taman Nasional dan Konservasi Margasatwa Nepal Deepak Kumar Kharal melaporkan sensus menunjukkan bahwa kawanan badak di negara itu meningkat sekitar 17%, menjadi 752, dari survei enam tahun sebelumnya.

“Ini kabar gembira bagi kita semua yang peduli pada konservasi badak. Covid-19 memiliki peran kecil tapi penting membantu pertumbuhan populasi badak kita,” kata Deepak kepada Wall Street Journal, dikutip melalui Entrepreneur, Rabu (14/4).

Petugas konservasi percaya bahwa lockdown berpean sangat penting dalam lonjakan populasi, kondisi menjelaskan bahwa penutupan cagar alam memberi badak lebih banyak kebebasan untuk berkeliaran dan kawin.

Pada 1960-an, populasi badak bercula satu di Nepal turun di bawah 100 ekor pada satu titik sebelum negara itu melakukan inisiatif untuk melindungi hewan dari perburuan dan menjaga habitat mereka di wilayah selatan tetap utuh.

Kepunahan badak bercula satu sebagian besar disebabkan oleh perburuan masif untuk culanya yang telah lama dianggap berharga di Asia Tenggara dan China.

Menurut AFP, pemerintah Nepal telah melakukan sensus badak setiap lima tahun sejak 1994. Tahun itu, hanya 466 badak yang dihitung.

"Pertumbuhan keseluruhan dalam ukuran populasi merupakan indikasi upaya perlindungan dan pengelolaan habitat yang sedang berlangsung oleh otoritas kawasan lindung meskipun ada tantangan dalam beberapa tahun terakhir ini," kata perwakilan World Wildlife Fund Nepal, Ghana Gurung, dalam sebuah pernyataan yang diperoleh Wall Street Journal.

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro