Bisnis.com, JAKARTA - Kredit digital menjadi salah satu produk layanan platform teknologi finansial (tekfin) yang sedang naik daun sejak beberapa tahun belakangan ini, serta telah menjadi alternatif dari layanan perbankan dan pembayaran konvensional.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan, telah terjadi 135 persen pertumbuhan year-on-year rekening nasabah dan Rp155 triliun penyaluran pinjaman di platform teknologi finansial per Desember 2020.
Salah satu layanan platform tekfin yang kerap dimanfaatkan masyarakat adalah kredit digital. Sebab, melalui kredit digital, nasabah bisa mengajukan kredit tanpa perlu mengantre terlalu lama dan membawa banyak berkas, karena kredit bisa diajukan hanya dengan satu klik melalui gadget saja.
Adrianus Hitijahubessy, CEO and Co-founder Julo, mengatakan bahwa sebagai suatu platform tekfin pihaknya terus mempermudah akses bagi semua lapisan masyarakat, sehingga harapannya dapat mempercepat proses penyerapan kredit.
“Kami harap dengan adanya kredit digital Julo, semakin banyak orang menikmati kemudahan fasilitas kredit secara online baik untuk pinjaman tunai maupun transaksi digital,” ungkap Adrianus.
Julo merupakan tekfin peer to peer lending (kredit digital) yang telah hadir sejak 2016 dengan menawarkan kredit online, limit sampai Rp15 juta dan bunga mulai dari 0,1 persen per hari. Tidak hanya hadir sebagai pinjaman online, Julo menawarkan berbagai fitur layanan kredit digital.
Mikhal Anindita, Head of Marketing Julo mengatakan, selain mencairkan pinjaman secara tunai, sekarang limit kredit Julo juga dapat digunakan untuk transaksi di platform e-commerce, transfer dana, membayar listrik, BPJS Kesehatan, membeli pulsa dan paket data, hingga mengisi dompet digital.
Head of Marketing Julo Mikhal Anindita berharap masyarakat dapat mempergunakan fasilitas kredit digital dengan bijak, tidak sekadar untuk kebutuhan konsumtif, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup seperti biaya pendidikan, renovasi rumah, dan biaya kesehatan.
Saat ini, Julo telah melayani lebih dari 350.000 nasabah di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai ke Papua.
_1692146987.jpg?w=233&h=175)
