Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah peradangan pada paru-paru yang berkembang dalam jangka panjang. PPOK umumnya ditandai dengan sulit bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek).
Dua kondisi yang paling sering berkembang menjadi PPOK adalah bronkitis kronis dan emfisema. Pada bronkitis kronis, kerusakan terjadi pada saluran bronkus, sedangkan pada emfisema kerusakan terjadi pada alveolus.
PPOK lebih sering menyerang orang berusia paruh baya yang merokok. Seiring waktu, penyakit ini akan makin memburuk dan berisiko menyebabkan penderitanya mengalami penyakit jantung dan kanker paru-paru.
Selain itu, penyakit paru obstruktif kronis juga bisa meningkatkan risiko penderitanya terkena COVID-19. Menurut sebuah penelitian, orang yang menderita PPOK memiliki risiko 5 kali lipat lebih tinggi terkena COVID-19 dibandingkan dengan orang yang tidak menderita PPOK.
Cara terbaik dan paling efektif untuk mencegah dan mengobati PPOK adalah dengan tidak merokok. Tapi apakah nutrisi punya peran?
Analisis mendalam tentang efek diet pada PPOK baru-baru ini dirilis oleh Perpustakaan Analisis Bukti dari Academy of Nutrition and Dietetics. Meskipun banyak pertanyaan masih belum terjawab, beberapa bukti menunjukkan bahwa terapi nutrisi tertentu dapat membantu menstabilkan seseorang dengan PPOK sebagai berikut seperti dilansir dari Medical Xpress :
1. Tambahkan kalori ekstra ke makanan Anda jika Anda kekurangan berat badan. Orang dengan PPOK yang mampu meningkatkan asupan kalori seringkali mengalami peningkatan pernapasan, menurut analisis terbaru ini. Mereka yang tetap kekurangan berat badan berisiko tinggi mengalami komplikasi.
2. Minta dokter Anda untuk memeriksa kadar vitamin D Anda. Ini adalah tes darah yang disebut serum 25 (OH) D. Kadar vitamin D yang rendah terbukti memperburuk gejala PPOK. Suplemen vitamin D, jika diperlukan, dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru.
3. Pertimbangkan diet tinggi lemak. Menambahkan sumber lemak sehat ke dalam makanan akan menambah kalori terkonsentrasi yang dibutuhkan untuk orang yang terlalu kurus. Dan diet tinggi lemak ditemukan setidaknya dalam satu penelitian untuk membantu meningkatkan fungsi paru-paru pada pria dengan COPD. Sumber lemak yang menyehatkan termasuk kacang-kacangan dan selai kacang, alpukat, dan minyak nabati.
3. Pastikan makanan harian Anda mengandung protein dalam jumlah yang cukup. Protein dibutuhkan untuk menjaga massa dan kekuatan otot. Para peneliti telah mencatat dalam beberapa penelitian bahwa asupan protein yang lebih tinggi dapat membantu meningkatkan kemampuan dan fungsi pernapasan pasien PPOK. Makanan berprotein berkualitas tinggi termasuk ikan, unggas, daging tanpa lemak, telur, makanan olahan susu, dan kedelai.
3. Konsultasikan dengan ahli gizi ahli diet terdaftar untuk bantuan individual dengan diet terapeutik. Ada bukti kuat bahwa terapi nutrisi dapat meningkatkan berat badan, fungsi paru-paru, dan kualitas hidup pasien PPOK.