Bisnis.com, JAKARTA - Saraf memiliki peranan penting dalam tubuh. Pasalnya, melalui sistem saraf, komunikasi antara tubuh dan otak berjalan lancar.
Namun, saraf bisa mengalami gangguan, salah satunya saraf terjepit. Pinched nerve atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan saraf terjepit, adalah suatu kondisi di mana saraf tertekan oleh bagian sekitarnya.
Saraf terjepit bisa dipicu ketika ada tekanan pada saraf, bisa karena gerakan yang dilakukan berulang-ulang untuk jangka waktu lama. Tekanan saraf dapat terjadi ketika saraf tertekan antara jaringan dengan ligamen, tendon, atau tulang.
Umumnya rasa sakit akibat saraf terjepit dirasakan pada punggung, tetapi tidak menutup kemungkinan saraf terjepit muncul di beberapa bagian tubuh. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa gejala saraf terjepit yang perlu diketahui:
1. Mati rasa atau berkurangnya kepekaan di area yang disuplai oleh saraf.
2. Nyeri yang tidak tertahankan, atau seperti nyeri dengan sensasi terbakar yang dapat menjalar di bagian tubuh sekitarnya.
3. Kesemutan yang bertahan cukup lama.
4. Kelemahan otot yang terkena saraf terjepit.
5. Sering merasa kaki dan tangan tidak bekerja atau terasa lemah.
Untuk itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya saraf terjepit:
1. Pertahankan posisi tubuh dengan baik, jangan menyilangkan kaki atau berbaring di satu posisi dalam waktu yang cukup lama.
2. Lakukan latihan kekuatan dan fleksibilitas ke dalam aktivitas olahraga secara rutin.
3. Hindari atau batasi aktivitas berulang, berikan waktu istirahat dengan frekuensi sering untuk menghindari risiko saraf terjepit.
4. Jaga berat badan yang ideal dan sehat, hal ini dapat memberikan perlindungan dari risiko gangguan saraf terjepit.