Bisnis.com, JAKARTA — Terinspirasi daya pikat karya Mary Katrantzou, Bvlgari berkolaborasi dengan desainer busana Yunani yang berbasis di London tersebut untuk memperkenalkan parfum edisi Omnia by Mary Katrantzou.
Lini eau de parfum Bvlgari bertajuk Omnia telah diluncurkan sejak 2003 dan hadir dengan botol parfum ikonis yang menyerupai lambang infinity tersebut.
Berdasarkan keterangan resmi, Senin (3/5/2021), parfum ini masih melanjutkan seri Serpenti Through the Eyes of sebelumnya. Namun, Omnia by Mary Katrantzou hadir dengan aroma baru yang memanjakan indera penciuman. Wewangian itu diracik Master Parfum Alberto Morillas untuk menciptakan aroma baru naneksklusif.
Aroma tercipta seperti kaleidoskop olfaktif yang terjalin seperti karya seni abstrak. Kemudian, botolnya menggunakan desain dari palet warna yang diciptakan sang desainer.
“Untuk kolaborasi ini, saya membayangkan kembali botol Omnia sebagai patung vas berisi karangan bunga dan warna yang mewakili catatan Alberto Morillas dulu, yaitu menciptakan alam semesta optimisme ini bersama-sama. Itu menjadi kombinasi gardenia dan nada bercahaya mandarin dan jeruk yang segar. Parfum ini menghasilkan aroma yang menggembirakan dan mengendap seperti kenangan jiwa," kata Mary Katrantzou.
Botol Omnia by Mary Katrantzou menghadirkan warna oranye yang energik dan merah muda penuh gairah dengan efek dua warna yang beraneka ragam.
Mary Katrantzou akan memperkenalkan tampilan baru tersebut untuk tiga aroma Omnia yang ikonik yaitu Omnia Crystalline, Omnia Amethyste, dan Omnia Coral. Desain cerah dan aromanya yang segar seperti bunga indah pada karya busana Katrantzou.
Terinspirasi oleh Mary Katrantzou yang menjadikan Gardenia bunga favoritnya, Master Perfumer Alberto Morillas memadukannya warna bunga yang murah hati dengan nada Mandarin yang bercahaya dan kesegaran daun fig.
Aroma yang mencolok dan meledak itu untuk feminitas modern yang tegas. “Omnia edisi Mary Katrantzou lahir dari sebuah kolaborasi yang sangat positif dengan Mary Katrantzou. Momentum bersama dari tawa dan emosi penciuman, " ujar Alberto Morillas.