Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin Sinopharm merupakan salah satu jenis vaksin yang digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong. Vaksin buatan perusahaan China tersebut telah mendapat persetujuan penggunaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 29 April 2021.
Untuk pengadaan vaksin, pemerintah Indonesia telah melakukan kontrak pengadaan vaksin Sinopharm sebanyak 7,5 juta dosis. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah mendapatkan komitmen sebanyak 15 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinopharm untuk digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong. Tidak berhenti di situ, pemerintah akan terus menjajaki produsen-produsen lain dari Eropa dan Amerika Serikat.
"Komitmen 15 juta dosis vaksin dari Sinopharm rencananya dikirimkan ke Indonesia dari Mei sampai dengan Desember 2021. Jumlah tersebut mencakup vaksinasi terhadap 7,5 juta orang," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara bertajuk Sukseskan Vaksinasi Gotong Royong untuk Bangkit Bersama, Rabu (19/5/2021).
Lantas, apa itu Vaksin Sinopharm?
Vaksin Sinopharm dikembangkan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) yang diberi nama BBIPB-Corv. Vaksin Sinopharm juga disebut SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell) dengan jenis inactivated.
Vaksin berjenis inactivated merupakan vaksin yang diproduksi dari partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus, tanpa mengambil risiko respons penyakit yang serius.
Tingkat Efikasi
Pengujian vaksin Sinopharm telah dilakukan di sejumlah negara selain China, antara lain Uni Emirat Arab, Maroko, Mesir, Bahrain, Jordan, Pakistan, dan Argentina.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito mengatakan hasil uji klinis tahap ketiga menunjukkan bahwa efikasi vaksin Sinopharm adalah sebesar 78 persen. Jumlah ini sudah melampaui standar efikasi minimal yang ditetapkan oleh WHO, yaitu sebesar 50 persen.
"Studi klinik fase III yang telah dilakukan Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain dengan subyek sekitar 42.000 orang menunjukkan efikasi vaksin sebesar 78 persen," jelas Penny dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Efek Samping
Penny menjelaskan efek samping yang ditimbulkan dari vaksin Sinopharm termasuk dalam kategori ringan dan dapat ditoleransi dengan tubuh.
"Jadi dari aspek keamanan adalah baik kategorinya, dapat ditoleransi dengan baik," ujar Penny.
Efek samping lokal ringan dengan frekuensi kejadian sebesar 0,01 persen berupa bengkak, rasa sakit, kemerahan. Kemudian, efek samping samping sistemik dengan frekuensi kejadian sebesar 0,01 persen sakit kepala, nyeri otot, diare, dan batuk.
Sasaran
Melansir keterangan WHO, orang dengan riwayat anafilaksis terhadap komponen vaksin manapun sebaiknya tidak menggunakan vaksin Sinopharm.
Selain itu, orang dengan suhu tubuh di atas 38,5ºC sebaiknya menunda vaksinasi sampai demam mereda atau kembali ke suhu normal.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun