Bisnis.com, JAKARTA — Informasi mengenai vaksin Covid-19 membanjiri dunia maya, baik melalui media sosial maupun aplikasi pesan. Teranyar beredar informasi mengenai risiko tinggi vaksin bagi perempuan yang sedang menstruasi.
Dalam sebuah unggahan akun Facebook asal India, perempuan diimbau untuk tidak menerima vaksin Covid-19 sebelum dan setelah lima hari menstruasi. Pasalnya dosis vaksin disebut-sebut dapat menurunkan imunitas, sehingga berbahaya bagi perempuan dalam periode menstruasi.
Mengutip laman www.covid19.go.id, Jumat (21/5/2021), Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui AFP Fact Check mengatakan bahwa klaim tersebut tidak benar. Tidak ada dasar ilmiah dari informasi itu.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, juga menyatakan bahwa perempuan yang sedang menstruasi boleh dan aman untuk divaksinasi. Apabila ada gejala lain seperti nyeri haid yang tidak tertahankan, maka vaksinasi bisa ditunda 1-3 hari sesuai dengan gejala yang dialami.
Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting.
Cek kebenaran sebuah informasi dengan:
1. Kirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500
2. Cek di situs Kementerian Kominfo di https://komin.fo/inihoaks atau https://turnbackhoax.id dan https://cekfakta.com.
3. Cek dan buktikan hoaks terkait COVID-19, kunjungi https://s.id/infovaksin
Adapun Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan sebanyak 269.479 orang telah melakukan vaksinasi Covid-19 tahap pertama kemarin, Kamis (20/5/2021). Dengan begitu, total orang yang telah divaksinasi tahap pertama menjadi 14.369.233 orang. Pada hari ini, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat penambahan sebanyak 169.467 orang telah disuntik vaksin Covid-19 tahap kedua. Total yang telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua mencapai 9.536.102 orang.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun