Virus Corona/Istimewa
Health

Mutasi Covid-19 Masih Mungkin Berkembang, Ada 26 Temuan di Indonesia

Newswire
Jumat, 21 Mei 2021 - 10:42
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Mutasi varian virus Corona baru penyebab Covid-19 masih mungkin berkembang. Para pakar terus menganalisa dampak dari 26 mutasi virus penyebab Covid-19 di Indonesia.

Hal itu disampaikan Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama.

"Mutasi dan berbagai hal lain tentang Covid-19 nampaknya masih mungkin berkembang dan berubah, dan tentunya perlu kita waspadai dan antisipasi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (21/5/2021).

Tjandra mengatakan beberapa hari lalu Kementerian Kesehatan mengungkapkan ada 26 mutasi virus Covid-19 baru yang telah masuk ke Indonesia.

Mutasi baru itu terdiri atas 14 kasus B117 asal Inggris, dua kasus B1351, dan sepuluh kasus B1617.

"Kalau ada varian atau mutasi baru Covid-19 maka para pakar selalu menganalisa dampaknya terhadap empat hal," katanya.

Analisa dampak tersebut di antaranya kemampuan diagnosis dengan PCR, kemungkinan peningkatan penularannya, kemungkinan penyakit menjadi makin berat, serta apakah ada dampaknya terhadap efikasi vaksin.

Sehubungan yang terjadi di negara kita, kata Tjandra, ada tiga hal yang dapat dibahas para pakar.

"Pertama, 26 kasus mutasi baru ini tentu berdasar temuan sejauh ini. Kalau jumlah yang diperiksa makin banyak maka bukan tidak mungkin akan ditemukan lagi kasus-kasus yang lain," ujarnya.

Kedua, sebagian dari 26 kasus mutasi baru di Indonesia adalah pekerja migran yang pulang ke Indonesia dengan pesawat terbang.

"Sudah menjadi semacam best practice kalau ditemui seorang kasus penyakit menular seperti Covid-19 ini di pesawat maka semua yang duduk dua baris di depan dan dua baris di belakangnya juga turut diperiksa,'" ujarnya.

Situasi itu persis seperti kasus yang dialami atlet nasional badminton All England pada Maret 2021. Saat itu di pesawatnya ada kasus Covid-19 dan akhirnya mereka terpaksa dikarantina walau semua terbukti sehat dan sudah siap bertanding.

Ketiga, kata Tjandra, akan dilakukan analisa genomik lebih mendalam terhadap varian baru virus Covid-19.

"Sehingga yang B1617 misalnya, dapat diketahui apakah termasuk sub tipe B1617.1, B1617.2 dan B1617.3, yang masing-masing berbeda perangainya dan kemungkinan bahayanya bagi manusia," ujarnya.

Di Inggris, jumlah B1617.2 meningkat dua kali lipat, mulai dari 1.313 kasus pada Kamis (13/5/2021) menjadi 2.323 kasus pada Senin (17/5/2021).

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro