Bisnis.com, JAKARTA - Seluruh vaksin Covid menawarkan tingkat kemanjuran yang berbeda-beda.
Namun, angka tersebut hanya mencerminkan keefektifannya pada seluruh populasi, dan dapat bereaksi berbeda pada tubuh Anda.
Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan berbedanya respon tubuh kita. Hal ini meliputi faktor usia, jenis kelamin, komorbiditas, dan genetika yang dapat menurunkan tingkat antibodi anda, sehingga respon kekebalan cenderung kurang tidak terlalu efektif secara keseluruhan.
Dilansir dari bestlifeonline, para peneliti telah mengidentifikasi faktor stres juga dapat berpengaruh secara signifikan terhadap respon antibodi kita terhadap vaksin. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Stres dapat membuat tingkat antibodi yang cenderung lebih rendah dan lebih lambat
Para tim peneliti di Ohio State University (OSU), memperkirakan bahwa vaksin Covid-19 juga dapat berpengaruh dikarenakan tingkat stres yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya rasa stres dan juga rasa cemas.
Para peneliti sebelumnya juga menyelidiki bahwa faktor psikologis dan perilaku, dapat berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh ketika disajikan dengan berbagai jenis vaksin, yakni influenza, hepatitis B, tipus, dan juga pneumonia atau radang paru-paru.
Berdasarkan dengan analisis yang meninjau dalam 49 studi yakni sejak 30 tahun lalu, stres dapat merusak kesehatan fisik dalam berbagai cara, termasuk dalam menghambat respon kekebalan manusia, atau mengganggu pengembangan antibodi terhadap patogen.
Jadi, jika merasa lebih stres dan cenderung lebih cemas, maka dapat berdampak lebih lama lagi untuk mengembangakn antibodi, yakni harus memiliki lebih banyak waktu lagi hingga berasumsi bahwa anda cukup terlindungi.
2. Stres dapat berdampak dalam jangka yang lebih panjang
Peneliti juga menemukan bahwa stres dapat menurunkan daya tahan tubuh dalam jangka yang panjang. Hal ini berlaku jika anda merasa stres saat vaksinasi, maka antibodi cenderung akan lebih terlambat.
Bukan hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa seseorang yang memiliki depresi cenderung lebih sering merasa lesu, tidak enak badan, dan lekas marah setelah vaksin. Gejala ini dapat lebih lama bertahan, jika anda masih memiliki tingkat stres atau depresi yang tinggi.
Lalu, apa saja hal yang bisa dilakukan?
Para peneliti menyarankan anda untuk melakukan berbagai hal, yang dapat membantu mendapatkan kembali rasa tenang, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal setelah melakukan vaksin Covid-19. Hal tersebut meliputi seperti berolahraga, makan dengan nutrisi yang baik, tidur dengan waktu yang cukup, dan lain-lainnya.
Dampak dari pandemi Covid juga meningkatnya banyaknya masyarakat yang merasa stres. Berdasarkan dari survei yang diterbitkan oleh American Psychological Association (APA) pada Februari 2021, sebanyak 84% orang dewasa Amerika memiliki satu emosi yang terkait dengan stress, yakni 47% merasa cemas, 44% merasa sedih, dan 39% mengalami kemarahan. Oleh karena itu, perlu untuk menjaga aktivitas dan berbagai pendekatan, yang dapat membantu mengurangi tingkat stres yang kita alami.