Ilustrasi pembekuan darah/istimewa
Health

Ini Penyebab Terjadi Pembekuan Darah pada Pasien Covid-19

Jessica Gabriela Soehandoko
Rabu, 16 Juni 2021 - 11:57
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - para ilmuwan mengidentifikasi beberapa pasien COVID-19 mengalami pembekuan darah, yang menjadi salah satu faktor risiko yang cukup berbahaya. Kini ilmuwan sedang mencari penyebab, untuk memaksimalkan tindak pencegahan dengan terapi.

Penelitian sebelumnya menetapkan bahwa pembekuan darah menjadi sumber penyebab kematian pada pasien COVID-19. Untuk mengetahui mengapa pembekuan ini terjadi, para peneliti menganalisis sampel darah yang diambil dari pasien COVID-19, tepatnya pada Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Beaumont di Dublin.

Berdasarkan penelitian, para ilmuwan menemukan faktor mengapa terjadinya adanya pembekuan dikarenakan adanya gangguan keseimbangan antara protein dan regulatornya. Dalam kasus ini, protein yang menyebabkan pembekuan disebut sebagai von Willebrand Factor (VWF), dan regulatornya yang disebut ADAMTS13.

Berdasarkan dari darah pasien COVID-19, ilmuwan melihat bahwa darah pasien COVID-19 memiliki tingkat molekul VWF pro-pembekuan yang lebih tinggi dan tingkat ADAMTS13 dengan ati-pembekuan yang cenderung lebih rendah. Hal ini akan sangat terganggu terutama pada pasien COVID-19 yang parah.

Penulis dan dosen penelitian Pusat Biologi Vaskular Irlandia di RSCI, Dr Jamie O’Sullivan, mengamati penelitian mengapa pembekuan darah dapat terjadi untuk mengembangkan perawatan yang lebih efektif, terutama dalam terapi.

Jika diteliti lebih lanjut, protein yang cukup besar, yakni membantu dalam mengikat trombosit di dalam darah berfungsi dalam mencegah orang dari pendarahan yang berlebihan. Dalam darah pasien COVID-19, peningkatan ini terjadi sebanyak lima hingga enam kali lipat diatas level normal.

Untuk penelitian lebih lanjut, ilmuwan perlu meneliti untuk menentukan target yang ditujukan dalam mengoreksi kadar ADAMTS13 dan VWF dapat menjadi intervensi terapeutik untuk perkembangan terapi bagi pasien COVID-19. Menurut O’Sullivan, hal ini perlu mengingat vaksin COVID-19 yang mungkin tidak akan tersedia bagi banyak orang di seluruh dunia, sehingga perlunya terus memberikan perawatan yang efektif.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro