Vaksin Covid-19 AstraZeneca. /Bloomberg
Health

Ilmuwan Ungkap 2 Vaksin Ampuh Lawan Varian Delta, Indonesia Sudah Punya?

Anissa Putri
Rabu, 23 Juni 2021 - 15:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Virus Covid-19 varian Delta saat ini telah menjadi perbincangan dan kekhawatiran seluruh warga, terutama di Indonesia. Para ahli pun mengungkapkan dua jenis vaksin yang diperkirakan ampuh melawan varian Delta. 

Inggris dan Amerika Serikat bahkan menyebukan bahwa varian delta dapat menimbulkan gelombang Covid-19 selanjutnya sehingga menghambat upaya nasional dan internasional untuk mengurangi pembatasan pandemi.

Pada April 2021, varian delta menjadi varian paling banyak menyebar yang menyebabkan kasus baru Covid-19 di India. Sejak itu, varian ini telah dilaporkan di 80 negara, menurut sumber terpercaya World Health Organization (WHO).

Menurut laporan terbaru dari Public Health England (PHE), varian delta mungkin telah menjadi varian dominan di Inggris, dengan 74 persen kasus sekuens [infeksi SARS-CoV-2] dan 96 persen kasus sekuensing dan genotipe yang disebabkan oleh varian ini.

Di Amerika Serikat, data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan proporsi kasus COVID-19 baru yang dikaitkan dengan varian delta sebesar 2,7 persen. Ini adalah data pengawasan genomik terbaru yang berasal dari 2 minggu yang berakhir pada 22 Mei 2021 lalu.

Melansir dari medicalnewstoday.com, data yang dikumpulkan oleh para ilmuwan Inggris menunjukkan bahwa gejala utama infeksi Covid-19 varian delta berbeda dibandingkan dengan yang dialami saat terinfeksi varian lainnya.

Dengan demikian, data dari ZOE Covid Symptom Study yang analisis ilmiahnya dilakukan oleh para ahli dari King’s College London menunjukkan bahwa gejala utama infeksi varian delta adalah sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek.

Ini adalah perubahan dari informasi resmi tentang gejala COVID-19 - seperti yang disediakan oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris yang mencantumkan demam, batuk terus menerus, dan kehilangan penciuman atau rasa sebagai gejala utama dari kondisi tersebut.

Prof. Tim Spector, salah satu pendiri ZOE, memperingatkan bahwa infeksi SARS-CoV-2 memiliki gejala yang berbeda, lebih seperti pilek yang mungkin menyebabkan banyak orang untuk mengabaikan gejalanya.

"Ini mungkin hanya terasa seperti pilek atau perasaan 'tidak enak' yang lucu - tetapi tetaplah di rumah dan lakukan tes," desak Prof. Tim Spector yang dilansir dalam medicalnewstoday.com, Rabu (23/06)

Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan menyerukan pengenalan kembali langkah-langkah keamanan yang lebih ketat di seluruh tempat keramaian untuk mengekang penyebaran varian delta. Mengingat data tentang peningkatan transmisibilitas varian delta, beberapa ilmuwan telah menyarankan bahwa ini dapat meningkatkan risiko gelombang COVID-19 lebih lanjut.

Mantan komisaris Food and Drug Administration (FDA) Dr. Scott Gottlieb juga memperingatkan bahwa mungkin semakin banyak negara akan mengalami wabah Covid-19 lebih lanjut karena varian yang sangat menular ini.

“Saya pikir di bagian negara di mana Anda memiliki lebih sedikit vaksinasi, ada risiko Anda dapat melihat wabah dengan varian baru ini,” ucapnya.

Untuk alasan ini, dia mendorong orang untuk mendapatkan vaksinasi penuh terhadap COVID-19, mencatat bahwa vaksin yang saat ini telah ada tampaknya bertahan dengan baik terhadap varian yang muncul.

Pasalnya, dia menilai vaksin mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna) tampaknya sangat efektif, dua dosis vaksin itu melawan varian Delta.

"Vaksin vektor virus dari [Johnson & Johnson] dan AstraZeneca juga efektif, sekitar 60 persen. Vaksin mRNA sekitar 88 persen efektif. Jadi kami memiliki alat untuk mengendalikan ini dan mengalahkannya. Kita hanya perlu menggunakan alat-alat itu,” ucap Dr. Gottlieb.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro