Vaksin virus corona bisa mengurangi infeksi serius dari Varian Delta./LIPI
Health

Efektivitas Vaksinasi Covid-19 Melawan Varian Delta

Meuthia Novianthree Nafasya
Rabu, 23 Juni 2021 - 11:42
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Efikasi vaksin virus corona masih menjadi perbincangan dalam melawan Covid-19 varian baru, yang kini menimbulkan gelombang baru di Indonesia.

World Health Organization mengatakan vaksin Covid-19 masih menjadi cara yang ampuh untuk memerangi varian virus corona. Vaksin bisa mengurangi tingkat keparahan infeksi dan kematian akibat virus, termasuk yang disebabkan varian Delta.

Melansir dari rappler.com, Wakil Menteri Kesehatan Filipina, Maria Rosario Vergeire  meyakinkan masyarakat bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini tetap efektif melawan varian baru Delta. Varian baru ini menjadi sangat dominan karena tingkat penularannya yang sangat tinggi di berbagai negara.

“Kami masih yakin bahwa vaksinasi akan melindungi kami dari infeksi parah dan juga rawat inap, jangan ragu,” kata Vergeire, Wakil Menteri Kesehatan Filipina, Rabu (23/6/2021).

Data dari Inggris menunjukkan bahwa hanya satu dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca mampu memberikan perlindungan sebesar 33 persen terhadap penyakit simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta. Perlindungan akan terlihat sempurna ketika diberi dua dosis.

“Ini berarti seseorang masih dapat mengalami gejala jika terinfeksi ketika hanya menerima satu dosis,” kata Vergeire.

Kemudian, vaksin Pfizer mampu memberikan perlindungan sebesar 79 persen terhadap infeksi varian Delta dua minggu setelah menerima dosis kedua. Sedangkan, perlindungan yang diberikan pada varian Alpha mencapai 92 persen.

Vaksin lainnya yakni Oxford-AstraZeneca dapat memberikan perlindungan sebesar 92 persen terhadap seseorang yang di rawat inap akibat dari varian Delta.

Penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli di dunia juga mengenai vaksin telah menunjukkan efektivitas dari varian Covid-19 seperti vaksin Sinovac dan Gamaleya.

“Studi di dunia yang saat ini tersedia seperti vaksin Sinovac dan Gamaleya telah menunjukkan kinerja yang baik dalam studi ini,” kata Vergeire.

Perlu diketahui bahwa varian Delta yang berasal dari India ini mendapat perhatian global karena sifatnya yang mengkhawatirkan seperti penderita akan beresiko lebih tinggi untuk mendapatkan perawatan rawat inap yang berkepanjangan.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kasus positif terinfeksi varian Delta telah mencapai 160 kasus dan tersebar di sembilan provinsi. Maka dari itu pemerintah Indonesia terus gencar melakukan vaksinasi pada masyarakat yang telah memenuhi syarat.

 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro