Reisa Broto Asmoro. /instagram
Health

Jelang Libur Sekolah, Reisa : Tetap di Rumah Saja

Mutiara Nabila
Senin, 28 Juni 2021 - 15:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang akhir tahun ajaran dan libur sekolah, orang tua dan anak-anak diimbau agar tetap di rumah saja, melihat angka kasus yang sedang tinggi-tingginya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro mengimbau agar masyarakat sadar risiko.

“Angka kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya, sepekan belakangan ini tertinggi sejak awal pandemi. Jadi harus kurangi mobilitas yang tidak perlu. Kalau tidak perlu jangan keluar dulu. Ini bukan saatnya untuk bersenang-senang di luar rumah,” tegasnya pada bincang Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (28/6/2021).

Orang tua dan anak-anak bisa mencari kegiatan yang menyenangkan untuk anak di rumah, agar anak tetap terhibur dan aktif. Salah satu caranya dengan mengenalkan mainan tradisional.

“Karena dulu kita pas kecil kan bikin kita tetap enjoy di rumah saja, ada congklak, bekel, dan lainnya. Atau buat mobil-mobilan dari jeruk, karton. Bisa dengan mainan itu kita kenalkan, kita kasih ide. Ini akan membuat mereka berpikir ada mainan yang lebih seru daripada mainan yang harus beli atau keluar rumah,” jelasnya.

Menurutnya, anak lebih senang kalau diajak main, daripada dipaksa dibawa keluar rumah. Sementara itu, pastikan juga anak-anak diberi pemahaman bahwa situasi saat ini tidak memungkinkan untuk keluar rumah.

“Yang utama menjaga anak-anak terhindar dari penularan. Di rumah saja dulu, hindari mobilitas yang tidak perlu, dan komunikasikan kondisi yang dihadapi sekarang ini,” imbaunya.

Anak-anak juga, menurut Reisa, lebih mudah menurut dan meniru dibanding dengan orang dewasa yang suka ‘ngeyel’.

“Bisa jelaskan misalnya bilang di luar ada penjahat yang namanya virus Corona, kalau keluar kita harus hati-hati. Pakai bahasa yang dekat dengan anak sebagai upaya pencegahan. Supaya enggak masuk virusnya, ayo pakai tameng, pakai masker,” kata Reisa.

Menggunakan cara-cara kreatif membuat anak mudah mengerti dan memahami situasi yang ada dan mengerti apa yang harus dilakukan. Jika hanya dilarang, anak akan kesal, sehingga harus diberi pengertian dengan cara yang baik.

“Beri alasan kenapa harus pakai masker, cuci tangan, jelaskan yang jelas supaya anaknya paham. Orang tua dan orang sekitarnya juga harus kasih teladan. Kebiasaan harus dibangun supaya selaras. Emang awalnya ada tantangan, enggak mau, tetapi dengan bujukan, contoh dari yang lebih dewasa anak yang lebih kecil akan mau mengikuti,” kata Reisa.

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro