Bisnis.com, JAKARTA – Anak dan remaja memiliki tingkat risiko tertular terhadap Covid-19 varian Delta cukup tinggi. Pakar di India pun menyarankan untuk melakukan vaksinasi pada anak sejak awal untuk negara yang sedang mengalami lonjakan kasus.
Melansir dari india.com, pakar kesehatan di Chennai, India menilai anak-anak dan remaja di seluruh negeri harus melakukan vaksinasi Covid-19 paling cepat setelah melakukan uji coba.
Hal tersebut diungkapkan ketika penelitian yang dilakukan oleh Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Tamil Nadu. Mereka menjelaskan varian Delta menyebabkan anak-anak menjadi kelompok yang sangat rentan tertular Covid-19.
Sampai saat ini, jenis vaksin Covid-19 yang dianggap efektif untuk anak masih dalam uji coba. Seorang ahli virus India mengatakan tidak ada data yang menunjukkan vaksinasi bagi anak. Namun, masih perlu untuk melakukan uji klinis mencari vaksin yang aman untuk anak-anak.
“Anak-anak harus diinokulasi paling awal setelah melakukan uji coba dan vaksin yang tepat. Tidak ada data yang menunjukkan adanya bahaya bagi anak-anak saat divaksinasi. Namun, ada vaksin tertentu yang tidak aman untuk anak-anak dan ini harus dipelajari secara detail,” kata Suchitra Menon dilansir dari india.com, Senin (28/6/2021).
Para ahli menyebutkan bahwa vaksin Sinovac buatan China telah memberikan hasil yang efektif pada anak-anak. Selain itu, vaksin Pfizer juga telah terbukti efektif.
Dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19, para ahli di India menyarankan untuk melakukan impor vaksin untuk anak-anak dimulai dari sekarang. Dikatakan demikian karena menginokulasi vaksin Covid-19 pada anak akan memerlukan waktu yang lama. Kendati demikian, keputusan pengimporan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing pemerintahan.
“Di India, vaksin yang telah disetujui untuk menginokulasi anak-anak mungkin memerlukan waktu hingga Desember, tetapi ada opsi untuk mengimpor vaksin,” kata Menon.
Di Indonesia, Badan Pengawas dan Makanan (BPOM) telah memilih vaksin Sinovac sebagai rekomendasi vaksin yang dapat dilakukan pada anak-anak usia 12 sampai 17 tahun. Rekomendasi itu tercatat dalam Surat Nomor RG.01.02.322.06.21.00169/T mengenai Hasil Evaluasi Khasiat dan Keamanan Komite Nasional Penilai Obat.
Surat ditandatangani Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif, Dra Togi Junive Hutadjulu Apt MHA ditujukan kepada PT Bio Farma sebagai produsen vaksin Corona di Indonesia.