Vaksinasi ini dimaksudkan untuk mencegah penularan Covid-19 sekaligus menghindari kluster pasar. /mediacenter.slemankab.go.id
Health

Percepatan Vaksinasi Covid-19 : Pedagang Pasar Tempel Disuntik Astrazeneca

M Faisal Nur Ikhsan
Rabu, 30 Juni 2021 - 17:08
Bagikan

Bisnis.com, SLEMAN – Percepatan vaksinasi Covid-19 di DI Yogyakarta masih terus dilakukan. Salah satunya dengan menyasar pusat kegiatan ekonomi masyarakat, seperti di pasar buah Tempel, Sleman.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menjelaskan kegiatan vaksinasi tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung pasar.

“Selanjutnya, meski banyak pedagang sudah divaksin, namun para pedagang pasar tetap harus menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/6/2021).

Sebanyak 1.500 orang pedagang pasar, petugas SPBU, hingga pekerja yang berada di sekitar pasar Tempel divaksin menggunakan Astrazeneca. Kustini berharap agar kegiatan vaksinasi tersebut dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di wilayah Sleman.

Vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman tersebut bukan yang pertama kali dilakukan. Setidaknya, pelaksanaan vaksinasi tersebut sudah 7 kali dilakukan pada bulan ini. Pada pelaksanaan vaksinasi di Pasar Tempel, sebanyak 40 orang tenaga kesehatan dilibatkan.

“Vaksinasi ini turut melibatkan 40 orang tenaga kesehatan yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan relawan,” jelas Mae Rusmi Suryaningsih, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Sleman.

Mae juga mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan pada akhir Juni ini, sebanyak 10.000 orang pedagang pasar di Kabupaten Sleman sudah menerima vaksin Covid-19.

Pada perkembangan lainnya, Pemerintah Kota Yogyakarta terus mengintensifkan pengawasan protokol kesehatan di masyarakat guna mencegah penyebaran Covid-19. Operasi yustisi terus dilakukan untuk memastikan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta, Agus Winarto, menyebutkan bahwa dalam 4 hari terakhir sudah ada 126 pelanggar yang terjaring operasi tersebut.

“Kebanyakan pelanggaran tidak memakai masker, jumlahnya tidak sebanyak tahun lalu. Pelanggar terbanyak pada Sabtu dan Minggu malam di seputaran Tugu dan Titik Nol Kilometer,” jelasnya.

Pelanggar yang terjaring operasi yustisi tersebut diberikan sanksi sosial. “Kami hanya berikan peringatan dengan sanksi sosial. Kami suruh kerja bakti bersih-bersih. Misalnya membersihkan taman di seputaran tugu,” jelas Agus.

Kegiatan masyarakat yang biasanya banyak ditemukan di kawasan Alun-alun Utara juga dilaporkan semakin berkurang seiring digiatkannya pengawasan tersebut.

“Sangat berkurang banyak memang. Mungkin juga karena pemberitaan terkait Covid-19 yang penyebarannya dan tingkat infeksiusnya cukup tinggi, sehingga masyarakat agak mengurangi aktivitas,” jelas Agus.

Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro