Bisnis.com, JAKARTA — Angka kematian dan kasus Covid-19 meningkat lagi secara global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan angka kasus baru dan kematian kembali naik, padahal selama sembilan minggu berturut-turut angka menurun. Disebut juga jika Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang kasus Covid-19 terbesar.
Dilansir dari Hindustantimes, Kamis (15/7/2021) WHO mencatat lebih dari 55.000 nyawa hilang, meningkat 3 persen dari minggu sebelumnya.
Kasus naik 10 persen dari minggu lalu menjadi hampir 3 juta. WHO menyebutkan jumlah tertinggi tercatat di Brasil, India, Indonesia dan Inggris.
Peningkatan ini dikaitkan dengan tingkat vaksinasi yang rendah, pelonggaran aturan masker dan tindakan pencegahan lainnya, dan penyebaran cepat varian delta yang lebih menular.
Menurut WHO, kini telah diidentifikasi di 111 negara dan diperkirakan akan menjadi dominan secara global di dunia.
Spesialis penyakit menular di Universitas Johns Hopkins, Dr. David Dowdy memperingatkan di tengah lonjakan itu, jumlah korban tewas di Argentina yang terpukul parah melampaui 100.000.
Baca Juga https://kabar24.bisnis.com/read/20210715/19/1417936/update-covid-19-dunia-15-juli-kasus-dan-kematian |
---|
Inggris mencatat total satu hari lebih dari 40.000 kasus baru untuk pertama kalinya dalam enam bulan.
Di Indonesia, yang mencatat hampir 1.000 kematian dan lebih dari 54.000 kasus baru pada hari Rabu (14/7/2021). Angka itu naik sekitar 8.000 kasus per hari darai sebulan yang lalu.
Bahkan di AS, dengan salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, infeksi yang baru dikonfirmasi per hari telah berlipat ganda selama dua minggu terakhir menjadi rata-rata sekitar 24.000. namun angka kematian masih menurun sekitar 260 per hari.
Tokyo berada di bawah keadaan darurat keempat menjelang Olimpiade Musim Panas bulan ini, dengan infeksi naik dengan cepat dan tempat tidur rumah sakit terisi.
WHO mengakui bahwa banyak negara sekarang menghadapi tekanan besar untuk mencabut semua tindakan pencegahan. Jika gagal dan tidak melakukannya dengan cara yang benar, itu hanya akan memberi virus lebih banyak kesempatan untuk menyebar.