Dokumentasi - Vaksin Covid-19 dari Pfizer/Antara/Reuters- Dado Ruvic
Health

Jeda 8 Minggu Dosis Pertama dan Kedua Vaksin Pfizer Lebih Banyak Hasilkan Antibodi

Ni Luh Anggela
Jumat, 23 Juli 2021 - 11:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Jarak yang lebih panjang antara dosis pertama dan kedua vaksin Covid Pfizer-BioNTech membuat sistem kekebalan tubuh menghasilkan lebih banyak antibodi penangkal infeksi, demikian temuan para peneliti Inggris.
 
Penelitian yang didanai pemerintah Inggris ini diterbitkan dalam makalah pra-cetak yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.
 
Para ahli mengatakan temuan tersebut mendukung keputusan Inggris pada interval pemberian dosis vaksin yang tepat.
 
Jeda delapan minggu mungkin menjadi titik ideal untuk mengatasi varian Delta dari Covid yang mendominasi di Inggris.
 
Awalnya, vaksin Pfizer diizinkan untuk jeda tiga hingga empat minggu antar dosis, tetapi Inggris memperpanjangnya hingga 12 minggu pada akhir 2020.
 
Pada saat itu, Inggris sedang mengalami gelombang kedua Covid dan, dengan stok vaksin yang terbatas, sedang berlomba melawan virus tersebut.
 
Baru-baru ini, karena meningkatnya infeksi yang disebabkan oleh varian Delta baru, yang pertama kali diidentifikasi di India, interval diubah menjadi delapan minggu, untuk mempercepat vaksin kedua yang menawarkan perlindungan terbaik kepada orang-orang terhadap Covid-19.
 
Melansir BBC News, Jumat (23/7/2021), untuk penelitian ini, para peneliti membandingkan respons imun dari 503 staf NHS yang menerima dua suntikan pada interval berbeda pada akhir 2020 dan awal 2021, ketika varian Alpha Covid, pertama kali diidentifikasi di Kent, menyebar dengan cepat.
 
Tingkat antibodi dalam darah mereka diukur sebulan setelah dosis vaksin kedua.
 
Temuan tersebut menyarankan:
 
-  Interval dosis pendek dan panjang dari vaksin Pfizer menghasilkan respons imun yang kuat secara keseluruhan
-  Tetapi jadwal tiga minggu menghasilkan lebih sedikit antibodi penetral yang dapat mengikat virus dan menghentikannya menginfeksi sel daripada interval 10 minggu
-  Sementara tingkat antibodi menurun setelah dosis pertama, tingkat sel T, jenis sel kekebalan yang berbeda, tetap tinggi
- Jadwal yang lebih lama menyebabkan lebih sedikit sel-T secara keseluruhan tetapi proporsi yang lebih tinggi dari jenis atau subset tertentu, yang disebut sel-T pembantu, yang menurut para peneliti, mendukung memori kekebalan
 
Prof Susanna Duanchie, kepala penyelidik gabungan dalam studi Pitch, di Universitas Oxford, mengatakan delapan minggu adalah waktu yang tepat, karena orang ingin mendapatkan dua (dosis) vaksin dan ada banyak Delta di luar sana sekarang.
 
Dr Rebecca Payne, salah satu penulis penelitian, dari Universitas Newcastle, mengatakan studi mereka memberikan bukti yang meyakinkan bahwa kedua jadwal pemberian dosis menghasilkan respons kekebalan yang kuat terhadap Sars-CoV-2 setelah dua dosis.
 
Data dunia nyata dari Public Health England menunjukkan vaksin Pfizer efektif dalam mengurangi tingkat penyakit serius, rawat inap dan kematian, bahkan setelah satu dosis.
 

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro