Bisnis.com, JAKARTA — Pakar nutrisi Unicef Indonesia, Sri W Sukotjo atau akrab disapa Ninik mengatakan jika Ibu menyusui yang positif Covid-19 aman untuk menyusui bayinya.
Namun, para ibu harus tetap menjaga protokol kesehatan.
"Seorang Ibu yang terkonfirmasi atau diduga terinfeksi Covid-19 tetap aman menyusui. Itu kerena virus Covid-19 tidak terdeteksi di dalam ASI Ibu yang dinyatakan positif," kata Ninik secara virtual pada acara Pekan Menyusui Dunia (PMD) dari
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Rabu (28/7/2021).
Lebih lanjut, Ninik menjelaskan jika bayi memiliki resiko rendah terinfeksi karena ASI belum terbukti menjadi media yang menularkan Covid-19.
Menyusui dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) justru mengurangi resiko kematian bayi secara signifikan.
ASI memiliki manfaat yang lebih besar dibanding potensi risiko penularan. Jadi tidak ada alasan untuk menghindari atau berhenti menyusui di masa pandemi.
Dengan ibu menyusui tidak memerlukan tambahan susu formula, sehingga meminimalkan anggaran pengeluaran.
Jika Ibu menyusui positif Covid-19 memiliki kondisi cukup parah atau komplikasi lainnya dan tidak bisa menyusui langsung dapat melakukan ASI Perah.
"ASI Perah adalah cara aman ketika ibu tidak memungkinkan menyusui langsung bayinya. Hingga saat ini, belum ditemukan virus Covid-19 di dalam ASI dari ibu yang positif atau diduga terinfeksi Covid-19," tambahnya.
Ibu terduga atau terkonfirmasi yang terlalu sakit untuk menyusui langsung ketika sudah merasa sehat bisa langsung menyusui kembali.
Tidak ada interval waktu yang tetap untuk menunggu setelah terduga atau terkonfirmasi Covid-19
Oleh karena itu, Ibu perlu mendapat perawatan kesehatan dan gizi yang baik untuk pemulihan.
"Ibu juga perlu mendapat dukungan untuk memulai menyusui atau relaktasi seperti tersedianya konselor atau nakes," tutup Ninik.