Ilustrasi kanker payudara/Istimewa
Health

Pasien Kanker Payudara Positif Covid-19, Ini Langkah yang Harus Dilakukan

Janlika Putri Indah Sari
Jumat, 6 Agustus 2021 - 21:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Covid-19 mengincar siapa saja untuk menginfeksi, termauk orang yang memiliki penyakit penyerta, seperti kanker payudara.

Dilansir dari Indianexpress, Konsultan senior dan pimpinan klinis bedah payudara, Rumah Sakit Artemis, Gurugram, Dr Deepak Jha mengatakan bahwa pasien dengan riwayat kanker memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi masuk ICU atau bahkan kematian jika tertular virus Covid-19.

"Ini karena sistem kekebalan pasien kanker dalam keadaan terganggu yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi," jelasnya.

Oleh karena itu, pengobatan kanker terus beradaptasi dengan new normal. Pengalaman rumah sakit, serta protokol perawatan.

Sebagai pasien dan perawat, seseorang harus menyadari langkah penting yang harus diambil jika seorang pasien kanker payudara dinyatakan positif Covid-19.

Dr Jha yang mencantumkan beberapa hal yang harus dan tidak boleh dilakukan pasien Covid-19 yang menderita kanker payudara :

1. Lanjutkan konsultasi dengan ahli onkologi

Jika pasien memiliki gejala ringan dan tidak dirawat di rumah sakit, konsultasikan melalui telepon secara teratur dengan ahli onkologi.

Mereka akan memberi informasi terbaru tentang status pemulihan pasien. Meskipun gejalanya mungkin ringan, penting untuk memiliki rencana tindakan jika terjadi komplikasi.

Hubungi rumah sakit terdekat atau ahli onkologi untuk mendapatkan informasi terbaru tentang ketersediaan tempat tidur dan prosedur yang diperlukan untuk masuk perawatan.

2. Waspadai kesulitan modalitas pengobatan saat ini

Kemoterapi dan radiasi biasanya diberikan setelah operasi untuk mengurangi risiko kekambuhan.

Jika pasien kanker yang menjalani tes pengobatan positif covid-19, disarankan untuk menunda pengobatan antikanker seperti imunoterapi atau kemoterapi. Itu karena cenderung berdampak buruk pada kekebalan pasien. Hal ini dapat membuat mereka rentan terhadap infeksi.

3. Protokol perawatan yang dimodifikasi

Ahli onkologi harus membuat sejumlah perubahan pada protokol pengobatan kanker.

Berdasarkan keadaan pasien dan tingkat keparahan kanker, ahli onkologi menyesuaikan pengobatan.

"Pilihan untuk menunda operasi dan pada saat yang sama memberikan terapi hormonal dalam bentuk pil oral sebelum operasi pada pasien dengan reseptor hormon-positif dievaluasi, tanpa mengorbankan pengobatan,” kata Dr Jha.

Namun tidak semua pasien yang telah menjalani operasi memerlukan kemoterapi, terutama pada kasus pasien kanker payudara stadium awal.

Tes prognostik membantu mengidentifikasi pasien yang mungkin memerlukan kemoterapi. Tes prognostik yang memprediksi risiko kekambuhan ini telah membantu pasien berisiko rendah untuk menghindari kemoterapi.

Seorang pasien yang memiliki skor risiko rendah dapat dengan aman menghindari kemoterapi sehingga menghindari dampak buruk dari pengobatan agresif pada kekebalan mereka.

4. Jangan abaikan dampak pandemi terhadap kesehatan mental

Hasil tes positif Covid-19 sebagai pasien kanker menambah lapisan kecemasan dan stres tambahan bagi pasien dan keluarganya.

Jangan hanya fokus untuk mendapatkan kembali kekuatan fisik, pastikan juga memperhatikan kesehatan mental.

Anggota keluarga dan pengasuh harus secara aktif mendukung pasien dan berbicara tentang apa yang mungkin dialami pasien.

"Carilah bantuan dari psikolog atau konselor yang dapat membantu pasien mengatasi berbagai emosi yang mereka alami dan menemukan cara untuk mengelola stres,” tutup Dr Jha.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro