50 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster menggunakan vaksin Moderna/Twitter Kemenkes RI
Health

Alasan Pemerintah Berikan Vaksin Dosis Ketiga pada Tenaga Kesehatan

Janlika Putri Indah Sari
Selasa, 24 Agustus 2021 - 12:53
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah merembaknya varian Delta yang menambah ancaman Covid-19, Indonesia kini tengah memberikan dosis tambahan vaksin ketiga atau booster kepada para tenaga kesehatan. Pemberian vaksin ketiga tersebut adalah upaya melindungi para tenaga kesehatan yang yang punya peran penting dalam perjuangan melawan pandemi.

Hal itu tentunya membuat masyarakat mempertanyakan apakah nantinya seluruh masyarakat juga bisa mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 ketiga.

Dirjen Famalkes, Arianti Anaya menyatakan jika saat ini Indonesia baru mempunyai rencana untuk memenuhi vaksin dosis pertama dan kedua bagi masyarakat umum. Oleh karena itu, suntikan booster sendiri baru akan diberikan pada tenaga kesehatan Indonesia.

“Indonesia masih harus menyelesaikan dulu dua dosis vaksin ini agar herd immunity ini bisa diselesaikan dengan jumlah vaksin yang ada saat ini,” ujarnya secara virtual pada acara update ketersediaan vaksin di Indonesia, Selasa (24/ 8/2021).

Arianti menyebutkan jika jumlah vaksin yang ada saat ini masih cukup untuk penyuntikan dosis pertama dan kedua. Namun masih banyak masyarakat yang masih belum menerima vaksin secara merata.

Saat ini pemerintah pusat sangat memahami mengapa beberapa pemerintah dearah menahan dosis pemberian vaksin. Kekhawatiran tersebut umumnya karena masyarakat setempat yang sudah terima dosis pertama, ditakutkan tidak akan bisa menerima stok dosis kedua.

Karena jumlah stok vaksin Covid-19 yang ada saat ini di Indonesia, Pemerintah Daerah tidak perlu menahan pemberian vaksin lagi. Seluruh mayarakat wajib menerima vaksin secara merata.

Jika target vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah terpenuhi, bukan tidak akan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai suntikan booster bagi masyarakat umum.


“Program booster itu akan dilakukan kajian lebih lanjut jika kondisi dimana ketersediaan vaksin booster mencukupi untuk seluruh masyarakat di luar tenaga kesehatan,” pungkas Arianti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro