Bisnis.com, JAKARTA - Mitos mengenai vaksin Covid-19 masih sering ditemukan sampai dengan saat ini di banyak negara, termasuk Indonesia.
Menurut dr. Adam Prabata dikutip dari akun Instagrm @adamprabata, Jumat (10/9/2021), informasi yang tidak tepat membuat seseorang menjadi ragu atau enggan divaksinasi.
"Informasi tersebut menyebabkan seseorang menjadi ragu atau bahkan tidak mau divaksinasi Covid-19 sama sekali," tulisnya.
Berikut mitos dan fakta yang marak beredar terkait vaksin Covid-19.
Mitos
1. Vaksin Covid-19 menyebabkan seseorang terkena Covid-19
Baca Juga Tips Mengurangi Gejala Menopause |
---|
Banyak orang percaya dengan mitos tersebut, karena terdapat kasus orang terkena Covid-19 tidak lama setelah mendapatkan vaksin.
Faktanya
1. Vaksin Covid-19 tidak menyebabkan seseorang terkena Covid-19
2. Covid-19 yang terjadi kepada seseorang yang sudah divaksinasi terjadi karena ada infeksi virus, baik sebelum maupun setelah divaksinasi.
Mitos
1.Vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia belum terbukti aman dan efektif
Banyak orang yang percaya karena maraknya misinformasi yang beredar mengenai vaksin Covid-19
Fakta
1. Semua vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat umum di Indonesia sudah terbukti efektivitas dan keamanannya serta sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Mitos
1. Vaksin Covid-19 dibuat terburu-buru sehingga efektivitas dan keamanannya dipertanyakan
Hal tersebut banyak dipercayai karena terdapat beberapa penyakit yang hingga saat ini belum ada vaksinnya, misalnya SARS, MERS, dan HIV/AIDS.
Fakta
1. Tidak ada satupun fase penelitian vaksin Covid-19 yang tidak dilakukan.
2. Metode pembuatan vaksin sudah sangat berkembang.
3. Vaksin Covid-19 yang sudah diberikan ke masyarakat sudah terbukti aman dan efektif.
Mitos
1. Tidak perlu divaksin karena tetap akan terkena Covid-19 bahkan hingga meninggal dunia.
Banyak orang yang memercayai cerita tersebut karena terdapat beberapa kasus orang yang sudah divaksinasi, tapi tetap terkena Covid-19 bahkan hingga meninggal dunia.
Fakta
1. Meskipun berkurang seiring dengan waktu dan akibat varian Delta, tapi vaksin tetap mampu melindungi dari infeksi atau Covid-19 bergejala
2. Kemampuan vaksin untuk melindungi dari rawat inap atau gejala berat tetap terjaga
Mitos
1. Vaksin Covid-19 bisa mengubah DNA manusia
Kabar burung ini banyak dipercaya karena platofrm vaksin mRNA atau Vektor Virus diduga bisa memengaruhi DNA manusia.
Fakta
1. Vaksin mRNA (Pfizer dan Moderna) tidak dapat masuk ke inti sel dan mengubah DNA
2. Vaksin virus inaktif dari Sinovac dan Sinopharm tidak dapat menginfeksi sel
3. Vaksin Vektor Virus (Astrazeneca) tidak mengubah susunan DNA manusia
Mitos
Tidak perlu divaksinasi karena sudah pernah terkena Covid-19
Kabar burung ini banyak dipercayai oleh masyarakat karena kekebalan tubuh, terutama antibodi, akan terbentuk pasca seseorang sembuh dari Covid-19.
Fakta
1. Sampai dengan saat ini, belum diketahui berapa lama kekebalan pasca sembuh dari Covid-19 bertahan.
2. Terdapat kasus reinfeksi Covid-19 pada orang yang sudah pernah terkena sebelumnya.
3. Vaksin Covid-19 pada penyintas dapat menghasilkan antibodi yang lebih tinggi.