Bisnis.com, JAKARTA - Menurut catatan yang dikeluarkan The National Plastic Action Partnership (NPAP), ada sekitar 4,8 juta ton per tahun sampah plastik di Indonesia tidak terkelola dengan baik.
Seperti dibakar di ruang terbuka (48%), tidak dikelola dengan layak di tempat pembuangan sampah resmi (13%) dan sisanya mencemari saluran air dan laut (9%).
Didasari oleh fakta yang mengkhawatirkan inilah, The Body Shop® Indonesia menghadirkan Refill Station, untuk pengurangan polusi plastik.
Dengan adanya refill station ini, pembeli The Body Shop dapat membeli kemasan botol Aluminium yang dapat diisi ulang sehingga penggunaan kemasan plastik sekali pakai dapat terus dikurangi, dan Anda pun akan mendapatkan produk-produk The Body Shop® dengan harga yang lebih ekonomis.
Refill Station ini, hadir di toko The Body Shop® Kota Kasablanka dan beberapa toko di kota lainnya pada tahun 2022. Dengan mengambil botol Aluminium isi ulang berukuran 300ml, Anda akan mendapatkan harga yang sama dengan membeli botol kemasan plastik berukuran 250ml.
Refill Station ini juga memungkinkan Anda untuk memilih 10 varian terbaik dan favorit The Body Shop® Indonesia seperti Shower Gel, Shampoo, Conditioners dan Hand Wash. Apabila sudah habis, cuci botol tersebut, dan silakan kembali ke Refill Station untuk isi ulang kembali.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi 2 Juta sampah botol kemasan sehingga dapat mengurangi beban di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).
Pembukaan station ini berbarengan dengan digaungkannya kampanye #KerenTanpaNyampah sebagai bagian dari gaya hidup normal baru. Di mana, tidak membuang sampah kemasan kosmetik ke tempat sampah akan menjadi sebuah kebiasaan baru.
The Body Shop sebelumnya punya program Bring Back Our Bottles (BBOB) dimana konsumen dapat mengembalikan kemasan kosong produk The Body Shop® ke toko-toko terdekat untuk didaur ulang dan hasil pengolahannya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat.
Suzy Hutomo, Executive Chairperson & Owner The Body Shop® Indonesia mengatakan program BBOB pertama kali diluncurkan pada tahun 2008 dan menjadi pionir untuk program pengembalian kemasan kosong kosmetik di Indonesia.
"Sejauh ini, lebih dari 9 juta kemasan yang kembali dari konsumen, dan ini akan terus bertambah karena The Body Shop® selalu mengedukasi konsumennya untuk membawa kembali kemasan kosong yang sudah tidak digunakan. Kali ini, BBOB dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas lagi, tidak hanya sekadar aksi mengembalikan produk, tetapi juga bagaimana mengedepankan inovasi dan terus menggalakkan konsep Full Circular Economy," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
“Menurut data yang dikeluarkan oleh Ecoton, se-Indonesia khususnya Pulau Jawa, setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik, 3 juta ton bisa diolah, dan yang 5 juta ton yang tidak terkelola, ada yang dibuang, ditimbun, dibakar dan 2,6 juta ton dibuang ke aliran sungai. Jika tingkat produksi dan konsumsi plastik saat ini berlanjut dan bahkan diproyeksikan terus meningkat, maka diperkirakan jumlah sampah plastik yang salah kelola di Indonesia pada 2025 akan meningkat lebih dari dua kali lipat. Peran aktif produsen dan industri harus terus berinovasi untuk mencapai 100% produk plastik yang bisa didaur ulang, ataupun secara perlahan-lahan dapat menghapusnya sama sekali”, ujar Gede Robi seorang Musisi, Petani, dan juga Aktivis yang peduli terhadap lingkungan mengatakan.
Iqbaal Ramadhan, seorang Aktor, Musisi, dan Mahasiswa, juga menyadari bahwa peran masyarakat, khususnya generasi muda sangat krusial dalam menciptakan gaya hidup tanpa sampah.
“Generasi muda sekarang, khususnya Gen-Z menurut saya sudah banyak yang mulai sadar akan pentingnya mengurangi konsumsi kemasan plastik sekali pakai, dan mereka pun sudah banyak mendengar tentang konsep Full Circular Economy. Gen-Z juga sangat bergantung kepada kepraktisan dan kemajuan teknologi dan inovasi yang akan memudahkan mereka dalam menjalankan aksi kepedulian terhadap lingkungan ini,” papar Iqbaal.