Bisnis.com, BALIKPAPAN – Maskapai Garuda Indonesia menyampaikan bahwa kunci bepergian aman dapat dimulai dari penumpang dengan menyiapkan sejumlah hal seperti dokumen persyaratan.
General Manager PT Garuda Indonesia Tbk. Kantor Cabang Balikpapan Boydike Kussudiarso menyatakan beradaptasi pada kebiasaan baru dengan syarat perjalanan dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat yang ingin melakukan perjalanan udara.
“Disiplin, kesungguhan dan kemauan kita semua untuk mematuhi itu menjadi menjadi bekal agar bepergian benar-benar aman,” ujarnya dalam Focus Group Discussion Bepergian Dengan Aman Di Masa Pandemi secara virtual, Selasa (21/9/2021).
Dia menambahkan, dalam kondisi pemulihan saat ini pihaknya masih berharap besar pada pertumbuhan penumpang domestik yang saat ini masih wait and see terkait beberapa kebijakan pemerintah.
Pria yang akrab disapa Boy itu menyatakan maskapai Garuda Indonesia saat ini tengah melakukan berbagai upaya recovery setelah pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan penumpang hingga 90 persen, dan mengakibatkan 70 persen pesawat digrounded.
“Kalau kita lihat tahun 2020 ketika pandemi covid, di indonesia penumpang domestik 57,76 persen dan penumpang international 80,61 persen dengan kerugian total airlines di seluruh dunia mencapai US$ 370 miliar menurut WHO,” jelasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Angkasa Pura I Balikpapan, perbandingan jumlah pertumbuhan penumpang tahun 2019 dan 2020 menurun sebesar 49 persen, dimana jumlah penumpang pada 2019 mencapai 5,42 juta orang dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 2,74 juta orang.
Kemudian, perbandingan penumpang pada tahun 2020 dan 2021 terjadi penurunan sebesar 7 persen, dari 1,77 juta menjadi 1,64 juta penumpang.
Adapun, dia berharap dengan protokol kesehatan dan masifnya vaksinasi, dapat membuat kondisi penerbangan lebih baik lagi saat memasuki kuartal III dan kuartal IV/2021 dan secara bertahap akan menyamai kondisi normal tahun 2019 dalam dua hingga tiga tahun ke depan.