Bisnis.com, JAKARTA - Banyak misinformasi dan hoax terkait pengobatan covid-19 hingga saat ini.
The Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA) mengingatkan bahayanya tren menggunakan nebuliser asma untuk menghirup hidrogen peroksida untuk mengobati atau mencegah COVID-19.
Para ahli menyarankan bahwa menghirup hidrogen peroksida dapat menyebabkan cedera berbahaya pada paru-paru Anda.
Terlebih lagi, itu tidak akan mencegah Anda tertular virus.
AAFA menanggapi "tren yang mengkhawatirkan dan berbahaya" itu di platform media sosial yang mencakup Twitter, Facebook, dan TikTok.
"Hidrogen peroksida dapat digunakan sebagai pembersih dan penghilang noda, dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan jika Anda menelannya atau menghirupnya," kata AAFA dalam sebuah pernyataan dilansir dari Express.
Dokter Len Horvitz, seorang spesialis penyakit dalam dan paru yang diakui secara nasional dalam praktik swasta di Manhattan, menjelaskan bahwa ini hanya serangan kesalahan informasi kesehatan terbaru terkait perawatan COVID-19 yang dapat membahayakan orang.
Menurut Agency for Toxic Substances and Disease Registry, menghirup uap dari larutan hidrogen peroksida lebih dari 10 persen dapat menyebabkan iritasi paru yang parah.
"Itu pasti akan berdampak buruk pada alveoli, mungkin tidak pada tabung pernapasan," ia berspekulasi. "Itu akan membuat bakteri mati, itu akan bereaksi dengan jaringan mati dan menyebabkan gelembung."
Baca Juga Amankah Mencampur Booster Vaksin Covid? |
---|
Pakar lain setuju, dan memperingatkan bahwa konsekuensinya bisa parah tergantung pada seberapa kuat dosis yang digunakan.
"Kekhawatiran untuk menggunakannya dalam bentuk nebulisasi adalah iritasi parah pada saluran udara dengan banyak peradangan tambahan," kata Dokter Gregory Schrank, spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.
“Jika mereka terinfeksi COVID-19, ini benar-benar dapat memperburuknya dan menyebabkan kerusakan parah.” tambahnya.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua