Bisnis.com, SOLO - Pembahasan mengenai jam kerja memanglah seru untuk diperdebatkan.
Di media sosial Twitter, sedang ramai diperbincangkan masalah jam kerja ideal untuk para karyawan.
Banyak yang mengatakan bahwa 8-9 jam dalam sehari untuk bekerja sudah ideal dan tak perlu lagi ditambah.
Terus-terusan lembur pun dirasa tak sehat untuk kondisi fisik dan mental.
Namun ternyata banyak juga yang tidak setuju dengan opini tersebut.
Sebagian netizen mengaku bahwa kerja seharusnya memerlukan waktu 12 jam atau lebih, untuk mencapai target tertentu dalam hidup.
Kerja keras dibuktikan dengan kerja di atas 8 jam dalam satu hari untuk mencapai target 'sukses' sesuai dengan persepsinya.
Istilah 'mediocre' pun hadir dalam pembahasan tersebut, yang disematkan kepada orang yang tidak terlalu berambisi untuk sukses.
Mediocre atau medioker sendiri adalah istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki arti biasa-biasa saja. Dalam artian lain, medioker adalah sifat yang setengah-setengah.
Editor in Chief Netflix Indonesia, Asmara Wreksono, turut memberikan komentar mengenai pembahasan jam kerja yang sedang ramai diperbedabatkan.
"'Tidak apa-apa menjadi medioker' tidak cocok dengan Saya. Tidak apa-apa menjalani hidup sesuai dengan keinginan kita, dan tidak apa-apa juga untuk merasa 'cukup'," tulisnya di akun Twitter, @miund, pada Jumat (1/10/2021).
"Medioker menurut kita, bisa jadi sudah sukses menurut orang lain. Memangnya kita siapa menempatkan orang lain di level seperti itu?" lanjut Asmara.
“It’s ok to be mediocre” doesn’t sit well with me. It’s ok to live life as we see fit, and it’s definitely ok to feel ‘enough’. Medioker menurut kita, bisa jadi sudah sukses menurut orang lain. Who are we to put people in such levels?
— Asmara Wreksono (@miund) October 1, 2021
Namun sejatinya, berapa jam ideal kita bekerja untuk satu hari?
Menurut Kemnaker, jam kerja karyawan telah diatur khusus dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 pasal 77 sampai pasal 85.
Di dalam pasal 77 ayat 1, UU No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja, yang menganut 2 sistem.
1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau
2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.
Dalam aturan tersebut diberikan batasan bahwa jam kerja yang sesuai yaitu 40 jam dalam 1 minggu.
Apabila melebihi dari ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur sehingga pekerja atau buruh berhak atas upah lembur.
Melansir atlassian, seorang ahli manajemen waktu, Laura Vaderman, menunjukkan studinya mengenai berapa lama seharusnya orang bekerja dalam satu hari.
Dari penelitiannya, rata-rata orang bekerja 8,3 jam dalam satu hari. Ia pun menyimpulkan bahwa rata-rata orang pekerja dalam satu minggu adalah 38 jam.
Bekerja 38 jam dalam satu minggu ternyata banyak diterapkan juga di Denmark, yang mendapat julukan negara paling bahagia di dunia.
Denmark menjadi satu dari tiga negara paling bahagia menurut World Happiness Report, di delapan tahun terakhir.
Orang-orang di Denmark bekerja keras dan sama produktifnya dengan pekerja di negara lain, namun mereka biasanya hanya menghabiskan waktu 38 jam atau kurang dalam seminggu.
Selain Denmark, negara-negara Skandinavia lain pun juga menerapkan hal yang sama, yakni dengan bekerja kurang dari 38 jam seminggu.
Hasilnya, mereka tetap bisa menikmati keseimbangan kerja dan kebahagiaan hidup.
Pakar kebahagiaan Dan Buettner mengatakan, jika sedang mencari pekerjaan sampingan, cobalah bekerja 30-25 jam satu minggu.
Kemudian, jika ingin mencapai keseimbangan produktifas, kebahagiaan dan menajemen waktu, cobalah bekerja di bawah 40 jam seminggu.