Bisnis.com, JAKARTA – Jahe merupakan tanaman berbunga yang berasal dari Asia. Diantara banyak rempah, bisa dikatakan bahwa jahe yang paling banyak memiliki manfaat bagi kesehatan dan rasanya yang sangat enak.
Tanaman rhizoma ini berasal dari keluarga Zingiberaceae yang dekat atau mirip dengan kunyit, kapulaga, dan lengkuas. Dari semua bagian tanaman jahe, bagian rimpang yang digunakan untuk rempah-rempah.
Jahe dapat dimakan secara langsung atau dalam bentuk kering, bubuk, minyak, maupun sarinya. Pada beberapa makanan bahkan kosmetik pun ada yang mengandung jahe.
Berikut ini 11 manfaat jahe untuk kesehatan yang perlu kamu tahu berdasarkan penelitian:
1. Mengandung gingerol
Sudah ribuan tahun jahe digunakan untuk sebagai obat alternatif dan tradisional. Mulai dari obat pencernaan, meredakan mual, dan membantu melawan flu dan demam.
Aroma dan rasa yang unik dari jahe muncul dari minyak alaminya, yaitu gingerol. Senyawa bioaktif ini merupakan bahan utama obat dalam jahe.
Gingerol memiliki efek anti inflamasi atau anti peradangan dan antioksidan. Keberadaan antioksidan akan melawan stres oksidatif sehingga tubuh terhindar dari radikal bebas.
2. Meredakan mual
Jahe berguna untuk meredakan mual maupun muntah bagi orang yang baru saja menjalani operasi. Rempah ini juga membantu meredakan mual yang diakibatkan obat kemoterapi.
Sementara itu, jahe paling berguna bagi ibu hamil saat mengalami mual di pagi hari atau morning sickness.
Meskipun jahe terbilang aman, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan Anda sebelum mengonsumsinya.
3. Membantu menurunkan berat badan
Rempah dengan rasa pedas dan hangat ini dapat membantu menurunkan berat badan berdasarkan penelitian pada tikus dan manusia.
Kemampuan jahe untuk mempengaruhi penurunan berat badan mungkin terkait dengan mekanisme tertentu, seperti potensinya untuk membantu meningkatkan jumlah kalori yang terbakar atau mengurangi peradangan.
4. Mengobati ostheoarthritis
Ostheoarthritis (OA) merupakan penyakit yang umum terjadi. Gejala dari penyakit ini yaitu nyeri sendi dan mengalami kaku pada bagian tertentu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan OA lutut yang mengonsumsi jahe antara 100mg – 1g per hari selama 3-12 minggu merasakan lebih sedikit nyeri.
5. Menurunkan gula darah dan risiko serangan jantung
Konsumsi 2g ekstrak jahe sehari dapat menurunkan gula darah sebesar 12 persen berdasarkan penelitian dari 41 pasien dengan diabetes tipe 2.
Jahe memengaruhi hemoglobin A1c (HbA1C), yaitu penanda kadar gula darah dalam tubuh. Konsumsi jahe akan membuat HbA1c berkurang 10 persen selama 12 minggu.
Ada juga penurunan 28 persen dalam rasio Apolipoprotein B/Apolipoprotein A-I dan 23 persen pengurangan malondialdehid (MDA), yang merupakan produk sampingan dari stres oksidatif. Rasio ApoB/ApoA-I yang tinggi dan kadar MDA yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.