Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Studi : Tidur Berlebih dapat Mengalami Penurunan Kognitif di Usia Tua

Dengan penelitian yang menunjukkan bahwa tidur lebih dari 6,5 jam per malam dapat dikaitkan dengan penurunan kognitif, langkah selanjutnya adalah memastikan seberapa dekat hubungan ini dalam hal sebab dan akibat.
Ni Luh Anggela
Ni Luh Anggela - Bisnis.com 08 November 2021  |  17:55 WIB
Studi : Tidur Berlebih dapat Mengalami Penurunan Kognitif di Usia Tua
Ilustrasi tidur siang

Bisnis.com, JAKARTA – Sudah menjadi rahasia umum bahwa kurang tidur dapat berdampak buruk bagi kemampuan mental seseorang. Kurang tidur juga diketahui dapat menyebabkan seseorang berakhir dengan kondisi Alzheimer serta masalah kognitif lainnya di kemudian hari. Namun, mereka yang tidur berlebihan juga dapat mengalami penurunan kognitif yang sama dengan mereka yang kurang tidur.
 
Temuan ini diungkapkan dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Washington University School of Medicine.
 
Adapun penelitian ini dilakukan untuk memahami berapa banyak waktu tidur yang dikaitkan dengan penurunan kognitif dari waktu ke waktu, dan mempelajari 100 orang lansia, berusia pertengahan hingga akhir 70 an selama antara empat hingga lima tahun.
 
Melansir sea.mashable.com, Senin (8/11/2021) peserta diberikan berbagai tes kognitif dan  neuropsikologis yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi tanda-tanda penurunan kognitif. Skor individu pada tes kemudian digabungkan menjadi skor tunggal yang disebut skor Preclinical Alzheimer Cognitive Composite (PACC), di mana skor yang lebih tinggi menandakan fungsi kognitif yang lebih baik dari waktu ke waktu.
 
Dikombinasikan dengan tes ini, para peneliti juga memantau jumlah tidur peserta menggunakan perangkat ensefalografi elektroda tunggal (EEG) yang ditanam di dahi mereka. Aktivitas pengukuran tidur ini dilakukan sekali pada setiap peserta selama antara empat hingga enam malam setelah mereka menyelesaikan tes kognitif tahunan mereka selama tiga tahun.
 
Setelah mempertimbangkan semua faktor, termasuk usia, genetika dan keberadaan protein yang terkait dengan perkembangan demensia, mereka menyimpulkan bahwa tidur kurang dari 4,5 jam dan lebih dari 6,5 jam per malam memiliki hubungan dengan penurunan mental dan kognitif dari waktu ke waktu.
 
Mungkin, kesimpulan dari penelitian ini sedikit membingungkan, mengingat anjuran umum yang seringkali diberikan untuk waktu tidur adalah 8 hingga 9 jam per malam untuk orang dewasa.
 
Dengan penelitian yang menunjukkan bahwa tidur lebih dari 6,5 jam per malam dapat dikaitkan dengan penurunan kognitif, langkah selanjutnya adalah memastikan seberapa dekat hubungan ini dalam hal sebab dan akibat.
 
Bisa jadi dalam penelitian ini serta penelitian serupa lainnya yang dilakukan sebelumnya bahwa individu yang tidur lebih lama dari 6,5 jam per malam mungkin sudah memiliki kondisi penurunan kognitif yang sudah ada sebelumnya yang tidak ditunjukkan selama tes.
 
Kemudian ada juga faktor lain seperti tingkat aktivitas fisik, situasi keuangan, hubungan sosial, dan lain-lain yang dapat menyebabkan penurunan kognitif pada tingkat individu.
 
Namun terlepas dari hasilnya, ada baiknya untuk mengawasi pola  tidur Anda untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas di malam hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

tidur lansia
Editor : Mia Chitra Dinisari

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top