Bisnis.com, JAKARTA— Bara Kaman yang artinya dua belas lengkungan dalam bahasa Inggris, adalah makam Ali Adil Shah II (1656-1672) yang sebenarnya belum selesai. Semasa hidupnya, ia menatap konstruksi untuk nantinya membangun sebuah makam yang indah dan besar dengan kualitas arsitektur yang tak tertandingi.
Terletak di pusat kota, tepatnya di Vijayapura, India di belakang Traveller's Bungalow. Platform ini setinggi 20 kaki. Di tengah, pada platform yang ditinggikan, adalah batu makam Ali Adil Shah II dan beberapa anggota keluarganya, yaitu istrinya Chandi Bibi, dan putri-putrinya. Kuburan mereka berada di ruang bawah tanah, yang dimasuki melalui pintu di sisi timur
Karena alasan yang sampai sekarang masih menjadi misteri, Bara Kaman dibiarkan tidak selesai. Beberapa cerita mengatakan bahwa ayah Adil Shah, Ibrahim Adil Shah, membunuhnya karena dia khawatir makam itu akan lebih unggul dibanding keindahan Gol Gumbaz yang dia bangun.
Ruang bawah tanah yang berisi makam di Bara Kaman sendiri berukuran 215 kaki persegi, sedangkan di Gol Gumbaz berukuran 158 kaki persegi. Mitos populer mengatakan bahwa bayangan Bara Kaman mungkin bisa menutupi Gol Gumbaz.
Struktur bangunan ini diusulkan memiliki dua belas lengkungan, yang dibangun secara vertikal maupun horizontal. Ini adalah lengkungan gotik yang sangat berbeda dari tempat-tempat lainnya. Ketinggian pondasi dan ketinggian lengkungan yang ada memberi kita gambaran jika Bara Kaman selesai dibangun, itu akan menjadi arsitektur terbesar di dunia.
Para pengunjung bisa melihat sisa-sisa tujuh lengkung dari dua belas lengkung di Bara Kaman. Lengkungan tersebut terhubung seperti rantai. Seluruh struktur terbuat dari batu basaltik berwarna coklat. Kini warnanya mulai menghitam karena lumut mati di permukaan.
Meski belum selesai dan runtuh termakan usia, Bara Kaman tetap memiliki filosofi tersendiri dan nampak anggun. Untuk mengunjungi tempat ini pun tidak dikenakan biaya dan dibuka setiap hari mulai pukul 6 pagi hingga 6 sore.