Bisnis.com, JAKARTA—Memiliki sejumlah warisan budaya leluhur dengan pesan moril yang tinggi, Kepulauan Sula mempertahankan kearifan lokal mereka dengan menegaskan konsep edu-ekowisata dalam acaranya.
Melalui Festival Tanjung Waka (FTW) 2021, warga di Sula akan menciptakan suasana festival yang khidmat dan menjual ilmu pengetahuan serta filsafat lokal. FTW2021 mengedepankan tingkat partisipasi masyarakat setempat dengan konsep “green event”.
Mereka akan menggunakan strategi ini untuk mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistim disana sesuai dengan tuntutan dari para eco-traveller. Penyelenggaran event ini mengedepankan pemeliharaan alam dan lingkungan, keaslian seni dan budaya, adat istiadat, pemeliharaan flora dan fauna, serta keseimbangan hidup antara manusia dan alam.
Bertajuk “Optimalisasi Destinasi Edu-Eko-Wisata Sula Melalui Konservasi Ekosistim dan Budaya Menuju Pariwisata Berkelanjutan”, festival ini akan menanyakan komitmen pengunjung untuk memelihara kelestarian pantai, hutan, laut dan budaya leluhur mereka.
FTW2021 adalah event penting bagi masyarakat di Kab. Kepulauan Sula sebagai langkah strategis percepatan peningkatan ekonomi masyarakat setempat serta sebagai peluang untuk mempromosikan sektor pariwisata di wilayah ini, khususnya pengembangan Community Based Tourism (pariwisata berbasis masyarakat).
Pemerintah Kab. Kepulauan Sula dan masyarakat setempat berkomitmen untuk melaksanakan eco-event ini berbasis ekologi. Empat pilar konsep eco-event pada FTW2021 yaitu penempatan lokasi acara yang ramah lingkungan (outdoor), pilihan penggunaan perlengkapan makanan dan minuman yang 100% menggunakan bahan non plastik, penggunaan bahan material/konstruksi pendukungan event (panggung, booth, dekorasi, dll) yang ramah lingkungan dan penggunaan sistim komunikasi digital dan sistim transportasi bersama.
Selama acara berlangsung, pelaksana acara, masyarakat dan seluruh komunitas lokal akan mengkampanyekan “Stop Penggunaan Plastik Kemasan Sekali Pakai” sebagai kampanye sadar lingkungan. Masyarakat lokal akan mengenakan T-Shirt bertulis: “I CONSERVE NATURE, HOW ABOUT YOU?”
Seluruh tamu undangan dan pengunjung FTW2021 diwajibkan membawa tumbler (botol air). Pihak penyelenggara akan menyediakan puluhan stasiun air mineral isi ulang (water stations) secara gratis di sepanjang areal acara.
Penyelenggara acara akan membuat “Gerbang Sampah Raksasa” dan “Terowongan Sampah” hasil pengumpulan 2 ton sampah organik dan non- organik dari areal acara dan pesisir Sula.
Sula juga akan dipresentasikan secara dramatis melalui live cooking, barbeque dan sunset dinner di pesisir pantai Tanjung Waka. Sajian sinoli dan jepa (campuran sagu dan parutan kelapa), hutamia (jamur merah), nasi jagung rempah, utanil (sambal dari pucuk pohon kedondong hutan), seafood dengan olahan serba kenari serta olahan kuliner berbasis madu akan disuguhkan ke tamu undangan.
Selain itu, FTW2021 juga mengedepankan value event dengan menggeliatkan bisnis UMKM ekonomi kreatif di Kab. Kepulauan Sula. Panitia akan menggelar Sula Arts & Cultural Expo 2021 yang menampilkan produk UMKM Sula yang memiliki daya tarik dan kualitas prima seperti produk madu, cokelat, kenari, anyaman daun pandan, produk olahan perikanan, kerajinan tangan dan bisnis kuliner lokal.