Bisnis.com, JAKARTA - Varian Omicron terus menyebar di seluruh penjuru dunia. Hingga akhir pekan lalu, hampir 1.000 kasus Omicron dilaporkan oleh 57 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Informasi dan data mengenai varian ini masih relatif sedikit, sehingga hanya sedikit yang bisa diketahui mengenai varian ini.
Namun tampaknya, varian Omicron sedikit berbeda dengan varian sebelumnya. Meskipun Anda mungkin pernah mendengar bahwa gejala Omicron cederung lebih ringan, ahli kesehatan mengatakan itu belum tentu gejala sebenarnya.
Melansir Prevention, Rabu (15/12/2021) inilah yang perlu Anda ketahui mengenai gejala Omicron dan cara membedakannya dari Covid-19 lainnya.
Apa Saja Gejala Omicron?
Sekali lagi perlu diingat bahwa penelitian tentang Omicron masih sedang berlangsung. Tetapi ada beberapa data yang menunjukkan varian ini mungkin memiliki gejala yang berbeda dari jenis sebelumnya.
Sebuah laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganalisis data dari 43 kasus Covid-19 di AS yang disebabkan oleh Omicron dan menemukan bahwa pasien umumnya memiliki gejala-gejala berikut:
- Batuk
- Kelelahan
- Pilek
- Hidung tersumbat
Pada akhir November lalu, seorang dokter yang merawat pasien Omicron di Afrika selatan mengatakan bahwa orang yang terinfeksi varian ini memiliki gejala yang sangat ringan.
Ketua Asosiasi Medis Afrika Angelique Coetzee mengatakan gejalanya meliputi kelelahan, rasa sakit dan nyeri di tubuh dengan sedikit sakit kepala. Pasien yang dia tangani juga mengeluhkan tenggorokan gatal, tapi tidak batuk atau kehilangan indera penciuman dan perasa, dan dia dinyatakan positif Covid-19.
Sebagai perbandingan, berikut adalah gejala Covid-19 yang paling umum menurut CDC:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Hilangnya indera perasa atau penciuman
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare
Inilah peringatan besar yang ditekankan oleh para ahli: Para pasien yang dirujuk oleh Coetzee masih muda dan sehat, dan biasanya memiliki kasus Covid-19 yang lebih ringan.
Mayoritas pasien Omicron dalam studi CDC 79 persen telah divaksinasi lengkap. Ini yang membuat spesialis penyakit menular William Scaffner tidak dapat menyimpulkan bahwa virus ini akan menyebabkan gejala yang sama atau ringan pada orang dengan penyakit yang mendasarinya, atau pada mereka yang lebih tua.
Para ahli kesehatan juga khawatir dengan pembicaraan tentang Omicron sebagai infeksi ringan, saat sebagian besar kasus terjadi pada orang yang divaksinasi atau lebih muda. Mereka khawatir orang-orang menjadi terlena dan Omicron menyebabkan lebih banyak infeksi.
Bagaimana dengan Masa Inkubasi Omicron?
Masa inkubasi merupakan jumlah waktu antara saat Anda terinfeksi penyakit dan saat Anda mulai menunjukkan gejala, menurut CDC.
Nah masa inkubasi untuk Covid-19 adalah dari dua hingga 14 hari dengan waktu rata-rata empat hingga lima hari. Sementara itu, belum ada data pasti tentang masa inkubasi Omicron. Tetapi Schaffner mengatakan ada kemungkinan masa inkubasi Omicron lebih pendek dibandingkan Covid varian lain
"Omicron mungkin memiliki masa inkubasi yang lebih pendek sehingga penyebaran dari satu orang ke orang lain terjadi lebih cepat," katanya, menambahkan bahwa itu dapat membantu menjelaskan mengapa Omicron menyebar begitu cepat ke seluruh penjuru dunia.
Apakah Omicron Menyebar Lebih Cepat dari Varian Lainnya?
Kepala Penyakit Menular di New York Thomas Russo mengatakan, mutasi ganda pada protein lonjakannya benar-benar mengkhawatirkan. Ini menunjukkan bahwa varian tersebut mungkin lebih menular daripada varian lainnya.
Omicron juga telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat daripada lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keuntungan dalam pertumbuhan, menurut WHO.