Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti dari Australia telah mengubah heparin, obat pengencer darah menjadi nasal spray yang diharapkan dapat mencegah penularan Covid-19.
Direktur divisi medis Northern Health Don Campbell, orang dibalik gagasan ini, mengatakan bahwa obat heparin dapat menghentikan virus yang tumbuh dalam sel.
Hampir dua tahun kemudian, dengan bantuan para peneliti dari Universitas Melbourne, Monash dan Oxford, timnya mampu mereplikasi temuan internasional bahwa heparin dapat memblokir penularan Covid-19 dan mencegah infeksi.
Nasal spray ini disebut melapisi hidung dan tidak turun ke paru-paru. Selain itu, para peneliti mengatakan bahwa ini memiliki harga yang murah dan mudah didistribusikan, sehingga diharapkan nasal spray ini efektif melawan strain virus mutan termasuk varian Omicron.
Campbell sangat yakin dengan penelitian mereka, dan berharap dapat menunjukkan bahwa nasal spray tersebut akan berhasil dan digunakan oleh banyak orang.
"Tidak masalah jika varian baru muncul karena obat ini akan memblokir protein tersebut agar tidak menginfeksi sel," kata Campbell.
Dilansir dari abc.net.au, Rabu (22/12/2021), perawatan tersebut telah menerima AU$4,2 juta dari pemerintah Victoria untuk menjalani uji klinis.
Rencanannya selama enam bulan ke depan, sebanyak 340 rumah tangga di Victoria akan diberi nasal spray heparin atau plasebo dalam beberapa jam setelah tes kontak rumah tangga mereka positif, untuk mengurangi penularan.
"Pengobatan akan diberikan kepada mereka yang serumah dengan orang yang terkena Covid, dan kami juga akan memberikannya kepada orang yang terinfeksi," kata Campbell.
Sebagai informasi, heparin adalah obat kedua yang paling banyak di gunakan di dunia dan stabil pada suhu kamar selama lebih dari tiga bulan, yang artinya obat ini dapat didistribusikan secara luas.
Heparin yang telah diubah menjadi nasal spray ini juga mudah digunakan, kata Direktur Pusat Penelitian Kesehatan Paru-paru di Universitas Melbourne Gary Anderson, dengan dua semprotan pada setiap lubang hidung dan digunakan sebanyak tiga kali sehari.
Di sisi lain, Anderson merasa senang dengan ilmu di balik pengobatan, dan mengatakan ini sangat menarik dan keren.
Ketika Covid pertama kali masuk ke hidung, Anderson menjelaskan, dia mengikat molekul yang disebut heparan dan jika dia mengubah tempat ikatan itu, dia tidak dapat mengikat.
"Struktur heparin sangat mirip dengan heparan, sehingga dapat mengikat dan melumpuhkan virus, menghentikannya menginfeksi dan juga menghentikannya menyebar ke orang lain," katanya.
Sementara itu, Direktur Pusat Inovasi Manufaktur Obat-obatan di Universitas Monash Michelle McIntosh telah menghabiskan 20 bulan terakhir untuk mengerjakan formulasi terbaik untuk nasal spray.
Dia mengatakan, beberapa vaksin virus corona memiliki distribusi terbatas di beberapa negara karena harus disimpan pada suhu yang sangat rendah. Karena itu, menurutnya, bila dibandingkan dengan vaksin virus corona, heparin sangat mudah dijumpai, tidak membutuhkan pendingin dan dapat disimpan dalam botol plastik, sehingga dapat didistribusikan secara luas dan efektif.
Meskipun begitu, dia menegaskan bahwa mereka tidak mengusulkannya sebagai alternatif vaksinasi, melainkan sebagai suplemen untuk orang yang tidak dapat divaksinasi, yang bisa digunakan secara luas.