Ilustrasi perceraian/divorce-online.co.uk
Relationship

12 Alasan Perceraian Paling Umum Menurut Ahli

Ni Luh Anggela
Kamis, 23 Desember 2021 - 20:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perceraian seringkali menjadi pilihan ketika pasangan yang sudah menikah tidak lagi sejalan. Sebetulnya ini adalah hal yang paling dihindari oleh setiap pasangan yang sudah berumah tangga, terutama bila pasangan tersebut telah memiliki anak.

Tetapi, perceraian bisa jadi pilihan terbaik bila sepanjang kehidupan berumah tangga, ternyata salah satu atau justru keduanya justru saling menyakiti sehingga mempertahankan rumah tangga dari keretakan dirasa tidak memungkinkan.

Banyak hal yang bisa memicu perceraian, mulai dari hadirnya orang ketiga, kekerasan dalam rumah tangga, perbedaan pendapat hingga masalah keuangan. Dan berikut adalah alasan yang paling sering muncul, menurut pengacara perceraian dan psikolog.

1. Masalah komunikasi

Inti dari setiap hubungan adalah komunikasi. Alasan seperti perselisihan uang, masalah komitmen dan alasan lainnya yang ada dalam daftar ini sebetulnya berakar pada masalah komunikasi.

Melansir Women's Health, Kamis (23/12/2021), bila Anda tidak membicarakan masalah Anda dengan cara yang bisa dipahami oleh Anda dan pasangan, ini mungkin akan memicu pertengkaran dan kebencian yang semakin besar.

"Perilaku Anda mungkin tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan pasangan Anda," kata seorang psikolog klinis Elizabeth Cohen.

2. Hilangnya perasaan romantis

Alih-alih satu pengkhianatan besar, terkadang hidup terpisah dan kehilangan perasaan romantis justru bisa membawa Anda pada perceraian.

Menurut sebuah penelitian di Journal of Sex & Martial Therapy, hampir setengah responden yang baru saja bercerai menyebutkan kurangnya cinta atau keintiman sebagai alasan perpisahan mereka.

3 Tidak ada keintiman

Kehidupan kamar tidur yang tidak aktif juga merupakan salah satu faktor perceraian. Kurangnya kasih sayang fisik, termasuk sebuah pelukan, dapat menyebabkan terputusnya hubungan secara serius. Awalnya, Anda mungkin berpikir "Oke, kurangnya keintiman, saya bisa mengatasinya". Tetapi pada akhirnya, itu menjadi terlalu berat untuk Anda.

4. Tidak lagi sebagai satu kesatuan dengan pasangan

Pengacara hukum keluarga Erin Levine membagikan pengalamannya kliennya yang merasa tidak lagi bekerja sebagai satu kesatuan dengan pasangan mereka, entah itu karena prioritas mereka untuk masa depan mulai berubah, atau karena mereka menyadari bahwa mereka tidak lagi memiliki banyak hal yang bisa dilakukan bersama dengan pasangan.

"Hubungan yang terputus dan perasaan kesepian itu bisa menjadi alasan yang cukup untuk perceraian," kata Levine.

5. Anda belum siap untuk menikah

Sebelum memutuskan untuk menikah, pastikan agar Anda memikirkannya matang-matang. Jangan sampai, Anda menikah hanya karena menuruti keinginan orang tua, atau karena melihat sebagian besar teman-teman Anda sudah berumah tangga.

Sebab, bila Anda tidak siap baik secara fisik, mental dan finansial, ini mungkin akan membawa Anda kepada gerbang perceraian.

6. Ketergantungan zat dan obat-obatan

Penyalahgunaan zat, entah itu obat-obatan, alkohol dan lainnya yang merusak, seringkali menjadi faktor perceraian yang sering dijumpai Levine dalam praktiknya. Ini karena pasangan tidak ingin mendapatkan bantuan untuk keluar dari ketergantungan ini atau mereka menjadi ancaman bagi keselamatan pasangannya.

7. Kekerasan dalam rumah tangga

Pelecehan, dari kerusakan fisik hingga manipulasi emosional seringkali membuat pasangannya menjadi tidak berdaya. Berpisah dengan pasangan yang kasar, dengan cara yang aman dan didukung adalah cara terbaik untuk mendapatkan kembali keselamatan Anda.

Menurut Terri Orbuch, profesor di Universitas Oakland, pelecehan berbeda dari penyebab perceraian lainnya. Sebab, bukan hubungan Anda yang bermasalah melainkan ada sesuatu yang salah dalam diri pasangan Anda.

8. Selingkuh

Perselingkuhan mungkin terasa seperti pengkhianatan terakhir dan menjadi tanda bahwa komunikasi yang sehat telah terhenti sejak lama. Meskipun Anda dan pasangan mungkin bisa melewati perselingkuhan itu bersama-sama, namun menurut Cohen itu cukup sulit. Alasan inilah yang menyebabkan pasangan memilih untuk keluar dari hubungan pernikahan ini.

9. Kurangnya dukungan emosional

Levine mengatakan, rusaknya komunikasi sering kali membuat seseorang merasa putus asa, sehingga mereka mengeluarkan kalimat-kalimat yang menyakitkan, atau menuntut. Dan, tidak ada yang ingin berada di sekitar energi itu.

Cohen juga menambahkan, banyak wanita yang bercerai merasa diremehkan, tidak dihargai dan seolah-olah mereka bukan prioritas dalam pernikahan. Perilaku-perilaku seperti ini sering kali membuat orang sangat sulit untuk bersatu kembali.

10. Sudah mencoba untuk menyelamatkan pernikahan mereka namun tidak berhasil

Orang-orang dalam pernikahan jangka panjang umumnya tidak akan meninggalkan pernikahan mereka begitu saja.

"Ini adalah orang-orang yang mencoba menyelamatkan pernikahan mereka selama bertahun-tahun, namun tidak berhasil," kata Levine.

Anda telah berusaha sekuat yang Anda bisa untuk mempertahankan bahtera rumah tangga Anda, namun pasangan Anda belum menunjukkan upaya yang sama. Setelah sadar bila segala sesuatunya tidak akan berubah, pada akhirnya orang-orang memilih untuk mundur.

11. Masalah keuangan

Uang menjadi salah satu hal yang dapat dengan mudah memicu ketegangan dalam sebuah pernikahan. Nah ketidaksepakatan soal keuangan seringkali membuat masalah menjadi tidak pasti, terutama ketika hal itu menghalangi kerjasama sebagai sebuah tim.

Seseorang mungkin berpikir pasangan mereka terlalu banyak menghabiskan uang, sementara yang lain mungkin khawatir tentang hutang pasangan mereka. Ini pada akhirnya akan memicu ketegangan.

12. Kehilangan individualitas Anda

"Sangat sering dalam hubungan, pasangan mengorbankan apa yang mereka inginkan dan butuhkan demi menjaga kehidupan pernikahan bersama," kata Cohen.

Entah itu melewatkan kesempatan kerja atau tersesat dalam peran sebagai 'ibu', pernikahan dapat membawa Anda ke jalan yang tidak Anda kenali lagi. Berkompromi adalah satu hal, tetapi melupakan individualitas Anda sepenuhnya adalah hal lain. Jika ya, Anda mungkin membenci pasangan Anda dan ingin keluar dari hubungan ini.

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro