Exit phase.
Tahapan ini tidak wajib dan tidak selalu dilakukan di dalam startup. Tahapan ini adalah menjual startup, yakni yang paling menonjol adalah dengan penjualan saham pendiri ke perusahaan lain dan penawaran umum perdana (IPO).
Kemudian di dalam pendanaan, berikut juga beberapa sumber pendanaan yang dapat diperoleh dari startup.
1. Bootstrapping (Pengembangan tanpa menarik investasi dengan modal seadanya)
2. Seed funding (Jenis sumber pendanaan tahap awal, biasanya dengan pitching ke investor)
3. Venture capital (Mendapatkan dana dari perusahaan modal ventura)
4. Pendanaan seri A (Tahapan awal dari modal ventura, dan beberapa investor lainnya)
5. Pendanaan seri B (Umumnya untuk ekspansi bisnis, perusahaan sudah mendapatkan pendanaan teratur)
6. Pendanaan seri C (Untuk ekspansi bisnis dan terkadang mengakuisisi startup lainnya, perusahaan sudah memiliki jalur pertumbuhannya sendiri)
7. Initial Public Offering / IPO (Tahap pendanaan puncak startup)
Perlu dicatat, bahwa sebelum IPO terdapat pendanaan dari seri D, E, hingga F. Namun hal ini masih alternatif.
Kemudian, berikut beberapa level dari startup berdasarkan nilai valuasinya.
- Cockroach (perusahaan yang baru dirintis atau masih kecil)
- Ponies (nilai valuasi US$10 juta)
- Centaurs (nilai valuasi hingga US$100 juta)
- Unicorn (nilai valuasi US$1 miliar)
- Decacorn (nilai valuasi US$10 miliar)
- Hectocorn (nilai valuasi US$100 miliar)
Jika startup Anda ingin mencapai di tahapan unicorn, pastikan Anda memiliki ide dan melakukan validasi apakah produk minimum awal Anda (MVP) dapat mendapatkan umpan balik dari calon pengguna atau masyarakat.
Setelahnya, Anda perlu menumbuhkan daya tarik dan pertumbuhan, dan dalam tahap terakhir dapat menghasilkan keuntungan dalam tingkat tinggi, karena telah memantapkan diri untuk bersaing dengan perusahaan besar di industrinya masing-masing.