webinar Ayo Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini Sekarang Juga.
Health

Hari Kanker Sedunia, Dorong Pencegahan Primer dengan Program Vaksinasi

Jessica Gabriela Soehandoko
Jumat, 4 Februari 2022 - 19:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di Indonesia kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua. Padahal, kanker ini dapat dicegah dengan pencegahan yang tepat.

Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M selaku Wakil Ketua MPR RI mengatakan bahwa Kanker masih menjadi salah satu penyakit yang paling berbahaya dan mematikan. Untuk itu maka perlu disadari dan perlunya peningkatan pemahaman sejak dini..

Dr. dr. Brahmana Askandar, Sp.OG(K)-Onk selaku Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) juga memaparkan data dari GLOBOCAN 2020, bahwa kanker serviks menjadi kanker perempuan terbanyak kedua.

Dalam menanggapi data yang dipaparkan, Ratu Ngadu Bonu Wulla, S.T yang hadir dalam acara webinar mewakili komisi 9 DPR RI, juga mengatakan bahwa hal ini mendesak dan perlu diatasi sedini mungkin.

Perlu diketahui bahwa pencegahan kanker sendiri dapat dicegah dengan berbagai cara, yakni seperti dengan imunisasi dan deteksi dini.

"Kejadian dan kematian kanker leher rahim dapat dicegah dengan beberapa cara. Di antaranya imunisasi dengan vaksin HPV serta deteksi dini," Ucap Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dalam sambutan webinar “Ayo Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV dan Deteksi Dini Sekarang Juga”.

Dalam webinar tersebut, Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K)-Onk selaku Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Dewan Penasihat HOG juga menjelaskan bahwa setiap perempuan perlu mewaspadai ancaman ini.

"Sebelum terlambat, maka marilah kita cegah penyebaran virus ini melalui pencegahan primer berupa vaksinasi HPV karena pencegahan ini terbukti telah berhasil menurunkan angka kasus kanker serviks hingga 40 persen” Ucapnya.

Kini, pemerintah sedang menggencarkan cakupan imunisasi dengan program imunisasi dasar lengkap (IDL), imunisasi lanjutan melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) serta program imunisasi nasional yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi profesi dan komisi IX.

Kemudian, pada Desember 2021, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga sudah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia HK.01.07/MENKES/6779/2021 terkait Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine (HPV) tahun 2022-2024.

dr. Iqbal Djakaria selaku Koordinator Substansi Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, menjelaskan perkembangan terkini mengenai Program Imunisasi Nasional HPV.

Dalam paparannya, dr. Iqbal menjelaskan bahwa program nasional yang sudah dilaksanakan adalah deteksi dini kanker serviks dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Pencegahan ini akan semakin efektif jika diberikan dengan imunisasi HPV.

Penambahan vaksin baru sendiri dalam program BIAS juga disasarkan untuk anak perempuan usia kelas 5 untuk dosis pertama, dan kelas 6 untuk dosis kedua.

dr. Andi Dharma Putra Sp. OG (K), menjelaskan bahwa program vaksinasi sendiri dilakukan secara demonstration program yang dilakukan pada beberapa kota dahulu dan tahun 2024 akan mencakup seluruhnya.

Dalam menanggapi langkah dan upaya pemerintah Indonesia, George Stylianou selaku Managing Director MSD Indonesia, mengapresiasi langkah tersebut.

“Kami mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk turut serta dalam call-to-action WHO yaitu eliminasi kanker serviks dengan memperluas cakupan Program Demonstrasi imunisasi HPV untuk melindungi lebih banyak perempuan muda pada tahun 2022 dan seterusnya,” Ucapnya.

Zaskia Adya Mecca dan Prilly Latuconsina, yang juga selaku Duta Cegah Kanker Serviks menjelaskan bahwa pencegahan dini seperti melalui program vaksinasi perlu dilakukan, dan perlu diperhatikan mengenai pentingnya pencegahan ini.

Aryanthi Baramuli Putri, SH.,MH selaku Ketua Umum Cancer Information & Support Center (CISC) dan Penggagas KICKS kemudian juga berterima kasih kepada para donatur yang telah membantu KICKS dan CISC dari berbagai aspek, sehingga dapat memberikan fasilitas “Patient Shuttle”, yakni satu unit kendaraan yang akan didedikasikan untuk mobilitas pasien rumah singgah dari dan menuju ke rumah sakit.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro