Merokok
Health

Benarkah Merokok dapat Menyebabkan Serangan Jantung? Begini Penjelasan Dokter

Ni Luh Anggela
Senin, 7 Februari 2022 - 13:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -Kalimat 'Merokok dapat membunuhmu' yang sering Anda jumpai pada bungkusan rokok yang beredar di pasaran tampaknya bukan sekedar kalimat biasa.

Faktanya, merokok menyebabkan hampir 10 hingga 15 persen kematian kardiovaskular di seluruh dunia. Merokok bahkan telah dikaitkan dengan beberapa penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, penggumpalan darah dan mengerasnya pembuluh darah, tidak hanya di jantung, tetapi juga di lengan dan kaki.

Konsultan Kardiolog, Advanced Cardiac Sciences & Transplantasi Jantung Talha Meeran menuturkan, merokok menyebabkan kekakuan dan penumpukan plak di dalam pembuluh darah yang membawa oksigen ke otot jantung. Ini juga dapat menyebabkan perubahan mendadak pada plak yang berkaitan dengan usia, sehingga meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung.

Sementara nikotin merupakan senyawa kimia utama dalam sebatang rokok, zat aktif dan kandungan kimia lainnya seperti tar dan karbon monoksida juga terbukti berbahaya bagi jantung.

Senada dengan penjelasan Meeran, Ahli Jantung Intervensi, Rumah Sakit Masina yang berbasis Mumbai Ruchit Shah mengatakan, merokok merupakan racun bagi tubuh. Ini karena merokok menyebabkan pengendapan nikotin dan tar di dalam arteri jantung, otak dan semua pembuluh darah, sehingga menyebabkan serangan jantung, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer. Demikian dilansir dari Times of India, Senin (7/2/2022).

"Saya percaya bahwa merokok, bahkan satu batang saja bisa meningkatkan risiko serangan jantung berkali-kali karena sangat merusak. Perlu Anda ketahui, setiap batang rokok memperpendek hidup Anda 5 sampai 7 menit," ungkap Shah.

Karena merokok dapat menyebabkan timbunan lemak atau penumpukan plak di satu atau lebih arteri koroner, hal itu dapat mempersempit pembuluh darah, sekaligus mengurangi aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Sementara itu, laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjukkan bahwa perokok lebih mungkin mengalami kejadian kardiovaskular akut pada usia yang lebih muda, daripada non perokok.

Setidaknya, 1,9 juta orang meninggal karena penyakit jantung akibat tembakau, yang setara dengan satu dari lima kematian akibat penyakit jantung, lapor badan kesehatan tersebut.

Oleh karena itu, Shah menghimbau untuk berhenti merokok sepenuhnya, karena dengan berhenti merokok, Anda dapat mengurangi tingkat nikotin 24 hingga 48 jam lebih cepat. Selain itu, cara ini akan membantu melindungi kesehatan jantung Anda.

Meeran juga menambahkan bahwa berhenti merokok sebelum berusia 40 tahun terbukti sangat bermanfaat. Meskipun demikian, dia percaya tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok.

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro