Bisnis.com, JAKARTA – Banyaknya objek wisata yang dapat dijelajahi di setiap sudut Labuan Bajo, ditambah dengan kayanya budaya dan kearifan lokal, mendorong pemerintah menjadikannya sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas atau DPSP.
Bersamaan dengan itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun terus melakukan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo agar menjadi salah satu destinasi wisata premium.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mengubah wajah Labuan Bajo agar lebih menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Waterfront adalah salah satu program penataan KSPN Labuan Bajo tersebut. Saat ini, infrastrukturnya telah rampung dibangun, siap digunakan, dan telah dilengkapi dengan fasilitas kelas dunia dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan.
Diketahui, Waterfront juga akan menambah spot wisata terutama untuk market wisatawan domestik, baik untuk berfoto-foto maupun wisata sejarah Kampung Bajo.
Sementara itu, sebagai satuan kerja di bawah Kemenparekraf, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores yang memegang fungsi koordinasi lintas dalam rangka mempercepat pembangunan pariwisata di Labuan Bajo turut memberi penjelasan terkait progres dan proses aktivasi dari infratruktur yang telah dibangun itu.
Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menjelaskan bahwa pertanggal 8 Februari 2022, pembangunan dan penataan Waterfront telah 100 persen selesai dan saat ini pihaknya bersama dengan kementerian dan lembaga terkait tengah mempersiapkan beberapa aktivasi guna mengisi ruang publik yang telah dibangun itu.
“Saat ini kita sudah masuk dalam tahap menggabungkan aktivasi program dan infrastruktur, sehingga ruang publik ini bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat dan bisa menjadi atraksi landmark wajib Labuan Bajo,” jelasnya.
Ia menambahkan, semua pihak dapat menggunakan ruang publik tersebut selama mengikuti peraturan dan memberi dampak positif kepada masyarakat setempat. Misalnya saja dengan aktivitas dari komunitas dan bisa diisi oleh event-event selama mendapat izin dari pihak pengelola Waterfront, menjaga kebersihan, serta fasilitas yang dibangun.
Lebih jauh, sebagai bangunan yang didesain sebagai ruang publik, BPOLBF bersama kementerian dan lembaga terkait berupaya untuk selalu melibatkan masyarakat lokal dan menduniakan salah satu bangunan ikonik Labuan Bajo ini.
“Event yang dibuat tentunya akan selalu melibatkan komunitas lokal dan kita berharap mulai dari Waterfront ini. Kita punya banyak produk kesenian dan kebudayaan yang menarik, kita akan mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Selain itu, Dirut BPOLBF menegaskan bahwa kawasan yang dibangun untuk kebangkitan ekonomi masyarakat adalah bangunan yang dibangun untuk masyarakat dan digunakan untuk masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut mengapresiasi pemerintah pusat yang telah membangun infrastruktur di Labuan bajo, salah satunya Waterfront. Dia berharap waterfront segera diserahkan kepada Pemkab Manggarai Barat untuk selanjutnya dikelelola dengan melibatkan masyarakat lokal.
Pius juga mengajak semua pihak termasuk BPOLBF dan semua stakeholder untuk bergandengan tangan menyambut G20, serta memanfaatkan moment G20 ini guna meningkatkan perekonomian masyarakat.