Bisnis.com, JAKARTA - Meski penelitian terbatas mengenai ada tidaknya hubungan antara infeksi COVID-19 dan golongan darah, para peneliti mulai menggali beberapa jawaban.
Seperti dilansir GoodRx Health, beberapa penelitian berskala besar yang dilakukan di berbagai negara antara tahun 2020 dan 2021 telah menemukan kemungkinan hubungan antara risiko infeksi COVID-19 dan golongan darah, dengan temuan menunjukkan mereka yang bergolongan darah A berpotensi berisiko tinggi, dan mereka yang bergolongan darah A.
Golongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah. Namun, hanya sedikit penelitian yang dapat menentukan hubungan antara golongan darah dan risiko hasil spesifik terkait COVID-19, seperti kebutuhan akan dukungan ventilator.
Sekarang, sebuah studi baru yang diterbitkan di PLOS Genetics mengungkapkan bukti yang memperkuat gagasan tentang hubungan antara golongan darah dan risiko COVID-19 (melalui HealthDay). Dalam pemeriksaan lebih dari 3.000 sampel darah, para peneliti mengungkap sejauh mana golongan darah dapat memengaruhi risiko komplikasi parah, rawat inap, dan kematian akibat COVID-19.
Dari ribuan protein darah yang diperiksa, peneliti mendeteksi enam protein terkait dengan peningkatan risiko COVID-19 parah, salah satunya berperan dalam menentukan golongan darah manusia. Sementara risiko yang terkait dengan golongan darah tertentu tidak diidentifikasi, temuan ini menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, golongan darah dapat menjadi faktor yang mempengaruhi perkembangan kasus COVID-19 yang parah.
Lebih lanjut, rekan penulis penelitian Christopher Hübel menjelaskan bagaimana penelitian tersebut dapat menghubungkan protein yang bertanggung jawab untuk golongan darah ini dengan hasil COVID-19 yang spesifik.
"Enzim membantu menentukan golongan darah seseorang dan penelitian kami telah menghubungkannya. dengan risiko rawat inap dan kebutuhan bantuan pernapasan atau kematian" (melalui HealthDay). Sebaliknya, delapan protein darah terdeteksi yang tampaknya menawarkan perlindungan terhadap kasus infeksi yang parah.
Selain itu, rekan penulis Gerome Breen membahas bagaimana temuan ini akan membantu berkontribusi pada penelitian di masa depan dengan mempersempit area fokus. “Dari ribuan protein darah,” katanya, “kami telah menguranginya menjadi sekitar 14 yang memiliki beberapa bentuk hubungan sebab akibat dengan risiko COVID-19 yang parah dan menghadirkan jalan yang berpotensi penting untuk penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami mekanismenya. di balik COVID-19, dengan tujuan akhir mengembangkan perawatan baru tetapi juga berpotensi sebagai terapi pencegahan."
Sementara penelitian menunjukkan hubungan antara keparahan COVID-19 dan golongan darah, para ahli di GoodRx menekankan bahwa golongan darah tidak mempengaruhi efektivitas vaksin.