Bisnis.com, SOLO - Sebuah video yang menunjukkan adanya gerompolan pesepeda lipat berdebat dengan petugas KRL, viral di media sosial.
"Pesepeda ga mau disuruh pindah ke gerbong belakang, padahal memenuhi jalan," tulis seorang pengguna TikTok yang membagikan video pada Sabtu (12/3/2022).
Terlihat dari video tersebut, rombongan pesepeda memakai baju berwarna oranye. Sepeda lipat yang dibawa pun diletakkan di depan tempat duduk.
Pengunggah video menuliskan bahwa para pesepeda ngotot tak mau diminta pindah ke gerbong belakang. Alasan tak mau berpindah ke gerbong belakang yakni takut kehabisan waktu.
"Ada rombongan gowes, gerbong belakang dikosongin khusus buat rombongan, tapi pada ga mau pindah, alasannya ga cukup waktunya. Padahal masih 10 menit," tulis akun @dayfunchannel.
Hingga kini, video tersebut telah mendapat ribuan komentar dan disukai oleh puluhan ribu netizen.
Seperti yang diketahui, membawa sepeda lipat ke dalam KRL memiliki syarat dan aturan tersendiri.
Bagi penumpang yang membawa sepeda lipat (seli) wajib memperhatikan pemilihan gerbong kereta.
Pengguna seli sebaiknya membawa sepedanya masuk ke kereta dengan 12 pintu atau enam pintu di masing-masing sisinya.
Pasalnya, kereta tersebut di masing-masing ujungnya terdapat ruang yang cukup luas untuk menyimpan sepeda selama perjalanan.
Sayangnya, tidak semua rangkaian KRL Commuter Line memiliki kereta tersebut. Hanya rangkaian 12 kereta dan 10 kereta yang memilikinya. Untuk itu, solusi lainnya adalah memilih kereta berkabin masinis.
Sudut kereta dengan kabin masinis dapat dimanfaatkan untuk menyimpan sepeda lipat dengan ruang yang luas walaupun tak seluas sudut milik kereta dengan 12 pintu.
Sudut luas lain yang dapat dimanfaatkan adalah ruang kosong tanpa kursi di depan kursi prioritas.
Aturan tersebut dibuat agar keberadaan sepeda tidak menganggu aktivitas penumpang lain yang harus berdiri atau yang sedang membawa barang.
@dayfunchannel #sepeda #krl ? suara asli - dayfunchannel