Ilustrasi HIV/thewiire.com
Health

Sejarah Hari Ini, Virus HIV Pertama Kali Ditemukan 23 April 1984

Mia Chitra Dinisari
Sabtu, 23 April 2022 - 08:01
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - 23  April 1094 merupakan kali pertama Virus penyebab AIDS, HTLV-3 ditemukan tim peneliti AS.

Pada tahun 1983, Jean Claude Chermann dan Françoise Barré-Sinoussi dari Prancis berhasil mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang penderita sindrom limfadenopati.

Pada awalnya, virus itu disebut ALV (lymphadenopathy-associated virus)[6] Bersama dengan Luc Montagnier, mereka membuktikan bahwa virus tersebut merupakan penyebab AIDS.

Pada awal tahun 1984, Robert Gallo dari Amerika Serikat juga meneliti tentang virus penyebab AIDS yang disebut HTLV-III. Setelah diteliti lebih lanjut, terbukti bahwa ALV dan HTLV-III merupakan virus yang sama dan pada tahun 1986, istilah yang digunakan untuk menyebut virus tersebut adalah HIV, atau lebih spesifik lagi disebut HIV-

Virus imunodefisiensi manusia (human immunodeficiency virus; sering disingkat HIV) adalah dua spesies lentivirus penyebab AIDS.

Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Jika virus ini terus menyerang tubuh, sistem pertahanan tubuh kita akan semakin lemah. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya.

Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan penurunan sistem imun.

Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen (reproduksi), Darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel penting yang dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T pembantu, Makrofaga, Sel dendritik.

Penemuan virus yang menyebabkan sindrom defisiensi imun didapat, atau AIDS, diumumkan Margaret Heckler, sekretaris layanan kesehatan dan kemanusiaan Presiden Reagan.

Pengumuman Heckler datang dengan prospek yang menggiurkan bahwa vaksin yang efektif untuk AIDS mungkin hanya tinggal beberapa tahun lagi. Dia kemudian mengakui bahwa dia telah membuat kesalahan perhitungan yang serius dalam menjanjikan vaksin. Dia mengaku telah membuat ramalan berdasarkan apa yang dia telah diberitahu oleh ahli virologi NIH Robert Gallo.

Gallo dianggap, untuk sementara waktu, ahli terkemuka pada sindrom fatal, meskipun reputasinya ternoda oleh tuduhan bahwa ia memalsukan data untuk mengalahkan saingan Prancis dalam klaim telah menemukan virus AIDS.

Saat jumlah mayat meningkat, Gallo dan Luc Montagnier dari Institut Pasteur bergantian menyerang satu sama lain sampai Montagnier dapat membuktikan bahwa Gallo telah menggunakan spesimen dari laboratorium Prancis pada saat "penemuannya". Gallo terpaksa mengakui poinnya.

Puluhan tahun berlalu, dunia masih menunggu obatnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro