Bisnis.com, JAKARTA – Baru baru ini terdapat artikel penelitian yang membahas tentang wabah hepatitis misterius yang berpotensi disebabkan oleh Nishiura pada tahun 2022
Healt Educator Medic Teams of Pandemic Talk Dr RA Adaninggar. SP.PD Melalui akun instagramnya berkolaborasi dengan Dokter Kevin Tandarto, Md membahas tentang hubungan antara Hepatitis dengan varian covid.
Banyak yang bertanya mengenai penelitian di Jepang yg meneliti keterkaitan kejadian hepatitis misterius dengan Covid terutama varian Omicron, penelitian ini sudah disetujui secara kaji etik penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 April 2022 dengan menggunakan metode statistic untuk melihat hubungan antara minimal 1 kasus hepatitis dan kasus kumulatif dari kasus covid-19 Varian Omicron.
Peneltian ini dilakukan pada 38 negara yang tergabung pada Organization for Ecenomic Cooperation and Development (OECD) dan negara Romania yang menjadi 39, hasil penelitian dari 39 negara, grup pertama yang terdiri dari 12 negara (30.8%) mendeteksi minimal 1 kasus hepatitis, dan jumllah kasus yang diagnosis Covid-19 varian Omicron yang terkonfirmasi secara keseluruhan berkisar antara 4,4 hingga 11,9 juta
Pada grup kedua yang terdiri dari 27 negara sisanya, jumlah kasus kumulatif yang terdiagnosis Covid-19 varian omicron berkisar 0,5 hingga 5,5 juta kasus, saat dilakukan uji statistic pada kedua grup ini, hasilnya bermakna atau negara yang terdapat kasus hepatitis, kasus covid-19 varian omicronnya lebih tinggi.
Virus Covid-19 dapat menyerang jaringan organ hati yang dimediasi oleh mekanisme secara molecular, infeksi covid-19 pada masa lalu membuat anak lebih rentan untuk terinfeksi adenovirus.
Penelitian ini membuktikan bahwa pada negara yang kasus Covid Omicronnya lebih banyak, didapatkan kasus hepatitis misterius yg lebih banyak pula dan secara statistik, hasilnya sangat bermakna (signifikan).
Di penelitian ini belum bisa membuktikan hubungan sebab akibat antara keduanya. Namun, dengan adanya data ini, semakin kuat kecurigaan bahwa memang ada hal yang “berubah” setelah infeksi Covid terutama Omicron ini, apakah respon imun manusianya yg berubah, atau perilaku patogen/virusnya yg berubah, belum diketahui pasti.