Ilustrasi tangan seseorang terinfeksi virus cacar monyet atau Monkeypox/BBC
Health

Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Udara?

Intan Riskina Ichsan
Sabtu, 11 Juni 2022 - 12:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya risiko penularan cacar monyet melalui udara jarak pendek bisa terjadi. Karena itu WHO mengimbau agar masyarakat berhati-hati terutama di dalam ruangan tertutup.

WHO menyatakan penularan virus cacar dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui tetesan pernapasan dan aerosol jarak pendek. Penularan bisa terjadi jika terjadi interaksi dekat, jangka waktu cukup lama, dan sering.

Dilansir dari Yahoo Finance, orang yang bertemu di pertemuan skala besar berisiko terpapar dengan lesi, cairan tubuh, tetesan pernapasan, dan bahan yang terkontaminasi.

Dalam hal penularan penyakit, "tetesan" dan "aerosol" berbeda. Tetesan adalah partikel kelembaban yang lebih besar yang jatuh dengan cepat ke tanah, seperti tetesan air liur yang dikeluarkan ketika seseorang batuk. Aerosol adalah partikel yang jauh lebih kecil yang dapat bertahan di udara. Jika virus menyebar melalui aerosol, itu dianggap melalui udara.

Cacar monyet biasanya ditemukan di daerah pedesaan Afrika di mana orang memiliki kontak dekat dengan tikus dan tupai yang terinfeksi. Ini biasanya ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak dekat termasuk seks dan dapat mencakup kontak dengan barang-barang pribadi seperti seprai dan pakaian. Penularan melalui udara diketahui dapat terjadi tetapi belum dikonfirmasi.

Varian Genetik Cacar Monyet

Dua varian genetik cacar monyet baru ditemukan di Amerika Serikat. Kedua kasus memiliki nenek moyang yang sama dengan strain yang telah berkembang di Nigeria sejak 2017 dan mirip dengan yang terlihat pada kasus 2021 yang diimpor ke Amerikat.

Gejala juga tampak berbeda dari kasus klasik, setidaknya dalam beberapa kasus dengan laporan baru-baru ini tentang lesi yang lebih halus dari biasanya dan beberapa kasus hanya melibatkan satu lesi.

Tidak ada informasi yang menunjukkan mutasi baru-baru ini yang akan menyebabkan perubahan gejala atau cara penyebaran. Sebaliknya, perbedaan yang baru dicatat kemungkinan menunjukkan gambaran yang kurang lengkap dari spektrum penyakit cacar monyet yang sudah berlangsung lama di Afrika Barat.

Masalah besarnya adalah ada banyak penularan yang sedang berlangsung di daerah endemik yang tidak memiliki sistem pengawasan yang baik. Virus ini telah beredar dan membunuh di Afrika selama beberapa dekade.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro