Bisnis.com, JAKARTA - Apa sih sebenarnya standar kecantikan itu? Di beberapa tahun terakhir dikatakan bahwa standar kecantikan adalah seseorang yang memiliki kontur wajah dengan bentuk V-shape, dengan bentuk rahang yang tirus dan dagu lancip.
Menurut sejumlah ahli estetika, perawatan kecantikan V-Shape hanya berfokus pada wajah bagian dagu saja, sehingga dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan wajah yang tidak proporsional dengan ciri dagu yang menggantung dan lancip.
Tahun ini, tren V-shape sepertinya akan ditinggalkan dan berganti dengan tren E-shape yang menyempurnakan bentuk wajah V-shape menjadi lebih menarik dan proporsional.
| Baca Juga Manfaat Jahe untuk Kecantikan |
|---|
Perawatan E-Shape memanfaatkan kehadiran soft tissue filler sebagai solusi baik bagi perempuan ataupun laki-laki yang ingin memiliki anatomi muka yang lebih “attractive”, dengan ciri tampilan wajah yang muda, kencang, dan terlihat lebih natural.
“Tren kecantikan sekarang sudah lebih beragam dan tidak hanya mengacu pada satu etnis saja. Setiap individu merupakan pribadi yang unik dengan karakter wajah masing-masing. Tidak bisa pukul rata dengan dagu harus lancip misalnya,” kata dr. Olivia Aldisa, praktisi medis sekaligus Chief Doctor di salah satu klinik kecantikan di Jakarta dalam keterangan tertulisnya.
Tapi, katanya, kecantikan itu bukan hanya sebatas terfokus pada wajah saja, tetapi memiliki badan yang sehat dengan bentuk yang proporsional juga perlu didukung. Asupan makanan dan olahraga menjadi kunci penting untuk memiliki body goals yang sehat dan sempurna.
dr Aldisa mengatakan, secara umum, bentuk tubuh yang atraktif bagi wanita adalah yang memiliki rasio pinggang ke pinggul 0.7-0.8. Tidak hanya atraktif, bentuk tubuh seperti ini juga mencerminkan kesehatan dan kesuburan. Sedangkan untuk pria rasio idealnya ada di <0.9,
Untuk menciptakan bentuk badan yang ideal, banyak perempuan atau pria yang berusaha menghancurkan lemak di tubuhnya dengan beragam cara. Mulai dari olahraga hingga memanfaatkan teknologi.
Salah satu treatment menghancurkan lemak tersebut yakni CoolSculpting.
dr. Aldisa mengatakan metode CoolSculpting ini aman dan terbukti ampuh dalam menyempurnakan tubuh dalam waktu yang cukup singkat. Dia juga saat ini sedang melakukan penelitian teknik CoolSculpting terbaru.
Apalagi, katanya, inovasi dalam body contouring disebut-sebut memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia estetika ke depannya. Dan setiap treatment body contouring pada dasarnya didahului dengan penghempasan lemak berlebih. Setelah itu barulah treatment pengencangan kulit dan otot, bukan sebaliknya.
"Harmonisasi wajah dan tubuh sangat penting karena keduanya tidak dapat dipisahkan untuk dapat tampil atraktif dan percaya diri dalam menunjang karier maupun hubungan personal.”tutupnya mengakhiri perbincangan," paparnya.
