Bisnis.com, JAKARTA - Saat puasa, asupan makanan dan cairan ke dalam tubuh otomatis berkurang signifikan selama belasan jam.
Apalagi, ketika aktivitas Anda seharian di bawah sinar matahari yang menguras keringat.
Di saat puasa, sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan juga merehidrasi setelah aktivitas apa pun yang menyebabkan keringat berlebih, seperti latihan, sesi sauna, ataupun kelas yoga. Rehidrasi juga penting untuk mencegah efek merusak dari dehidrasi.
Setiap sel, jaringan, dan organ dalam tubuh Anda membutuhkan air untuk berfungsi. Air membantu mengatur suhu tubuh, melumasi sendi, mengangkut nutrisi, membuang limbah, dan mengedarkan darah. Itu berarti tubuh Anda tidak dapat melakukan fungsi-fungsi ini dengan benar jika Anda mengalami dehidrasi, yang terjadi ketika Anda kehilangan lebih banyak cairan daripada yang Anda konsumsi.
Populasi tertentu lebih rentan terhadap dehidrasi daripada yang lain, termasuk anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes dan penyakit ginjal. Berikut tanda dan gejala dehidrasi dilansir dari Healthline:
- Rasa haus yang meningkat
- Mulut kering
- Jarang buang air kecil
- Kulit kering
- Kelelahan
- Pusing
- Sakit kepala
Warna urin juga merupakan indikator umum status hidrasi. Umumnya, semakin pucat warnanya, semakin baik Anda terhidrasi. Warnanya bisa berubah karena diet, penggunaan obat-obatan tertentu, dan beberapa kondisi medis.
Cara Terbaik untuk Rehidrasi
Penting untuk rehidrasi yaitu upaya mengembalikan cairan tubuh yang terbuang dengan cara mengonsumsi cairan yang memadai. Jika Anda khawatir tentang status hidrasi Anda, berikut adalah 5 cara terbaik untuk rehidrasi dengan cepat.
1. Air
Air minum merupakan cara terbaik dan termurah untuk tetap terhidrasi dan rehidrasi. Tidak seperti banyak minuman lain, air tidak mengandung gula atau kalori tambahan, sehingga ideal untuk diminum sepanjang hari atau khususnya saat Anda perlu rehidrasi, seperti setelah berolahraga.
2. Kopi dan teh
Kopi dan teh mengandung kafein stimulant yang dapat menyebabkan dehidrasi sementara dalam jumlah berlebih, karena bertindak seperti diuretik. Namun, minum kopi dan teh dalam jumlah sedang bisa menghidrasi seperti air minum dan berfungsi sebagai alternatif energi. Kafein menjadi dehidrasi hanya dalam dosis sekitar 250-300 mg, setara dengan 2-3 cangkir kopi 240 ml, atau 5-8 cangkir teh 240 ml.
3. Susu skim dan rendah lemak
Selain memasok sejumlah nutrisi, susu memiliki sifat menghidrasi yang sangat baik. Susu secara alami mengandung elektrolit konsentrasi tinggi, yang membantu menyeimbangkan jumlah air dalam tubuh Anda. Susu skim dan rendah lemak merehidrasi Anda sambil menyediakan protein dan nutrisi penting lainnya. Protein berkualitas tinggi dalam susu juga menjadikannya minuman pasca-olahraga yang ideal untuk memulai perbaikan otot.
4. Buah dan sayuran
Terdiri dari 80-99% air, buah-buahan dan sayuran menjadi camilan yang menghidrasi. Sebagai perbandingan, makanan olahan seperti kue kering, biskuit, sereal, dan keripik hanya mengandung 1–9% air. Buah dan sayuran dengan kandungan air tertinggi antara lain:
- Berry
- Melon
- Jeruk
- Anggur
- Wortel
- Selada
- Kubis
- Bayam
5. Larutan hidrasi oral atau oralit
Hidrasi oral adalah formula khusus yang digunakan untuk mencegah dan mengobati dehidrasi yang disebabkan oleh diare atau muntah. Larutan ini berbasis air dan umumnya mengandung elektrolit seperti natrium, klorida, dan kalium, serta gula, biasanya dalam bentuk dekstrosa. Beberapa solusi komersial juga mengandung bahan lain seperti prebiotik dan seng.
Minuman rehidrasi ini membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, namun harganya bisa mahal. Untungnya, Anda bisa membuatnya sendiri menggunakan bahan-bahan dapur berikut:
- 34 ons (1 liter) air
- 6 sendok teh gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
Campurkan dalam mangkuk besar atau panci dan aduk sampai gula dan garam larut. Anda dapat menggunakan penambah rasa untuk meningkatkan rasa jika diinginkan.