Bisnis.com, JAKARTA - Setelang menggegerkan dunia dengan virus covid-19 pada tahun 2019 hingga wabahnya kini belum sepenuhnya berakhir, China kembali temukan virus yang sudah menginfeksi 35 orang.
Virus Langya atau LayV diketahui dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Diansir dari livemint, China telah menemukan virus Langya atau Langya Hepanivirus di Provinsi Shandong dan Henan. Belum dapat dipastikan apakah virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia, namun, virus ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Berikut fakta seputar virus langya yang menggegerkan masyarakat di tengah wabah covid-19 menurut dailymail:
1. Memiliki Gejala Seperti Demam
Orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala yang umumnya dialami oleh orang demam, seperti demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, batuk, nyeri otot, mual, muntah dan sakit kepala. Namun, gejala ini juga diikuti dengan penurunan sel darah putih dan merendahnya jumlah trombosit, gagal hati juga gagal ginjal.
2. Termasuk Keluarga yang Sama dengan Virus Nipah yang Mematikan
Sama dengan virus nipah, virus langya juga termasuk dalam hepinavirus. Virus nipah sama seperti virus covid-19, bisa menular melalui droplet juga merupakan pathogen mematikan yang umumnya ditemukan pada kelelawar. Namun virus nipah ini jauh lebih mematikan, dapat membunuh hingga tiga perempat orang yang terinfeksi.
3. Belum Ada Kasus Kematian Akibat Virus Ini
Meskipun gejalanya menyebabkan gagal hati, gagal ginjal, penurunan sel darah putih dan menurunkan trombosit, tapi sejak ditemukan pada 2019 lalu, hingga kini belum ada kasus kematian akibat virus langya.
4. Belum dapat dipastikan apakah virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia
Setelah dilakukan pelacakan kontak pada sembilan pasien yang terinfeksi virus Langya ini, pada anggota keluarga yang pernah kontak dekat dengan pasien. Dan mengungkapkan tidak ada transmisi virus Langya kontak dekat.
5. Ditularkan Oleh Tikus atau Mamalia Kecil
Landak dan tikus tanah adalah hewan yang dapat menularkan virus langya ini. Peneliti China mengungkapkan, virus langya ditemukan pada 71 tikus dari total 262 tikus yang diteliti. Selain tikus, sebanyak 5% virus ini juga ditemukan pada anjing, dan 2% pada kambing.