Bisnis.com, JAKARTA – Paru-paru basah, penyakit pernafasan yang tidak asing di telinga. Di Indonesia pada tahun 2019 lalu, paru-paru basah menduduki peringkat nomor dua penyakit mematikan balita.
Penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan oksigen dari paru-paru ke suluruh tubuh ini memang banyak menyerang anak-anak.
Meskipun demikian, paru-paru basah juga dapat menyerang orang dewasa. Pasien dengan penyakit paru-paru basah umumnya dirawat di ICU, karena memang penyakit ini berakibat fatal. Pasien yang sembuh akan kembali mendapatkan fungsi paru-paru normalnya setelah enam hingga 12 bulan dari dinyatakan sembuh.
Baca Juga Benarkah GERD Bisa Picu Asma? |
---|
Berikut ini penyebab dan sederet bahaya paru-paru basah versi medicalnewstoday dan verywellhealth.
Paru-paru basah juga dikenal dengan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-paru basah terjadi ketika paru-paru yang seharusnya diisi oleh udara, justru terisi cairan. Cairan itu biasanya adalah nanah dari infeksi, darah ataupun cairan yang disebabkan penyakit jantung yang menumpuk di paru-paru.
Penyebab Paru-Paru Basah
Paru-paru basah terjadi ketika alveoli atau kantung udara kecil yang menukar oksigen dengan karbondioksida, rusak karena cedera ataupun karena penyakit. Saat menghirup udara, udara akan masuk ke paru-paru, ia memasuki saluran yang meneruskannya ke alveoli.
Ketika alveoli cedera, nanah dan darah akan menumpuk disana, dan akan menganggu kerja alveoli yang menukar oksigen dan karbon dioksida di paru-paru, karena paru-paru terisi cairan-cairan tadi.
Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan paru-paru basah diantaranya adalah radang paru-paru, flu berat, transfuse darah, tenggelam dalam air, tekanan darah rendah akibat syok, overdosis, menghirup asap, covid-19, sepsis, inhalasi kimia, pankreatitis akut juga ketika tidak sengaja menghirup makanan atau muntah.
Seberapa Bahaya Paru-Paru Basah?
Penyakit ini berakibat fatal pada 30 hingga 40 persen penderitanya. Paru-paru basah termasuk penyakit serius yang dapat menyebabkan kegagalan organ bahkan mematikan. Maka ketika menemukan gejala paru-paru basah, harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan.
Gejala Paru-Paru Basah
National Heart, Lung and Blood menyebutkan gejala paru-paru basah akan muncul di rumah sakit. Namun, penyakit ini juga dapat di luar rumah sakit.
Gejalanya meliputi, sesak napas yang parah, batuk, kelelahan, pusing, detak jantung yang cepat, suara pernapasan tidak normal, kebingungan, kuku dan bibir berwarna kebiruan atau kulit berwarna biru atau sianosis dan berbintik, juga demam.