Bisnis.com, JAKARTA - Kecemasan dan ketakutan yang berlebihan atau depresi kini banyak dibicarakan imbas dari meningkatnya kesadaran tentang kesehatan mental.
Bagaimana tidak, kondisi kesehatan ini banyak dialami oleh orang dewasa, bahkan beberapa diantara penderitanya memutuskan untuk bunuh diri.
Depresi dapat mempengaruhi kehidupan, dengan mempengaruhi suasana hati, menjadikan orang yang menderitanya memiliki produktivitas lebih rendah.
Berikut ini ulasan mengenai depresi, ciri-ciri dan cara mengatasinya berdasarkan healthline dan medicalnewstoday.
Apa itu depresi?
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang meliputi sedih, cemas, takut dan marah yang berlangsung lama. Berbeda dengan kesedihan yang umumnya dirasakan semua orang di dunia yang merupakan siklus dalam kehidupan dan belangsung sebentar, kesedihan yang timbul dari depresi justru berlangsung relatif lama. Menghitung minggu, bulan, bahkan tahun.
Apa saja ciri-ciri orang mengalami depresi?
Depresi yang dialami oleh seseorang dapat diketahui jika mengalami berbagai gejala. Gejala-gejala ini bisa merupakan gejala psikologis maupun fisik, seperti:
- Perubahan suasana hati yang terjadi terus menerus
- Kehilangan minat ataupun hobi
- Perubahan nafsu makan yang berimbas pada perubahan berat badan
- Gelisah
- Kelelahan
- Kelebihan tidur atau sulit tidur
- Merasa tidak berguna secara berlebihan
- Merasa bersalah secara berlebihan
- Kesulitan membuat keputusan dan sulit fokus
- Bertambah atau berkurangnya minat seksual
- Memikirkan upaya bunuh diri
Setelah merasakan gejala-gejala ini sebanyak lima atau lebih selama dua minggu, dokter biasanya akan menyimpulkan pasiennya menderita depresi. Sakit kepala dan masalah pencernaan juga dapat ditimbulkan oleh depresi.
Apakah depresi bisa disembuhkan?
Baca Juga Ini 10 Cara Mengatasi Depresi |
---|
Depresi dapat diatasi dengan perawatan atau pemulihan yang menggabungkan terapi gaya hidup dengan penggunaan obat-obatan medis.
Biasanya dokter akan meresepkan obat untuk penderita depresi, obat-obatan ini berupa antidepresan seperti;
1. Inhibitor rauptake serotonin selektif: obat ini merupakan antidepresan yang paling sedikit efek samping. Namun, untuk wanita hamil dan penderita glaukoma sudut sempit disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli.
· Serotonin dan norepinefrin reuptake inhibitor: obat ini mengatasi depresi dengan cara meningkatkan jumlah neurotransmiter serotoninndan norepinefrin di otak. Sama dengan inhibitor reuptake serotonin, obat ini juga tidak disarankan untuk penderita penyakit glaukoma sudut sempit dan penderita penyakit hati dan ginjal.
2. Antidepresan trisiklik dan tetrasiklik: Dua antidepresan ini dapat mengobati depresi dengan cara yang sama dengan serotonin dan norepinefrin reuptake, yaitu dengan meningkatkan jumlah neurotransmiter serotonin dan norepinefrin di otak. Obat ini juga harus digunakan dengan pendampingan dokter untuk penderita penyakit hati.
Lalu, terapi gaya hidup yang dilakukan untuk mengatasi depresi adalah sebagai berikut:
- Psikoterapi
- Terapi perilaku kognitif
- Terapi perilaku dikletis
- Terapi psikodinamik
- Terapi cahaya
- Terapi kejang listrik
- Terapi alternatif: meliputi meditasi dan akupunktur
Adakah cara alami obati depresi?
Meskipun mungkin tidak akan terlalu berpengaruh seperti mengobati depresi dengan perawatan terapi dan obat, namun ada beberapa hal yang dapat mengobati depresi secara alami.
Hal ini seperti melakukan olahraga rutin dalam tiga hingga lima hari selama seminggu, mengonsumsi suplemen yang mengandung S-adenosil-L-metionin atau 5hidroksitriptofan, asam lemak omega-3, yang dapat meringankan gejala depresi. Juga mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin B dan vitamin D.