Bisnis.com, JAKARTA - Doa i'tidal merupakan salah satu bacaan dalam salat. Doa ini menjadi bagian dari shalat yang tidak boleh dilewatkan karena merupakan bacaan wajib shalat dalam rukun shalat.
Lantas, apa bacaan doa i’tidal yang dilantunkan saat shalat? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Doa I'tidal dan Artinya Lengkap
Salat tidak dilakukan secara asal-asalan melainkan ada tata-tata caranya, ada tuntunannya, dan ada rukunnya yang harus dijalankan. Dalam melakukan gerakan shalat tentu dibarengi dengan doa.
Salah satunya gerakan i'tidal yang juga dibarengi dengan doa i'tidal pendek. I'tidal ini merupakan sebuah gerakan yang dilakukan setelah menyelesaikan ruku' atau posisi saat bangkit dari ruku' dan mengangkat kedua tangan.
Ada beberapa bacaan dalam doa i'tidal ini yaitu sebagai berikut.
1. Bacaan Doa Tasmi'
Dalam doa i'tidal terbagi menjadi bacaan tasmi' dan bacaan tahmid. Berikut ini merupakan bacaan tasmi' yang harus Anda ketahui.
Baca Juga Simak Doa Tahlil Lengkap Beserta Artinya |
---|
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
"Sami’allahu liman hamidah".
Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."
2. Bacaan Tahmid
Selain bacaan tasmi', ada juga bacaan tahmid yang dibaca setelah tasmi'. Adapun doa i'tidal latin yang termasuk bacaan tahmid, sebagai berikut.
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du. (HR. Muslim dan Abu Awanah).
Artinya: “ Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.”
Cara Melakukan I’tidal saat Shalat
Ada beberapa pendapat terkait dengan cara melakukan i'tidal ini yaitu terkait dengan posisi tangan setelah i'tidal apakah dilepaskan atau kembali bersedekap. Perbedaan pendapat tersebut diutarakan oleh para ulama yaitu sebagai berikut.
Pendapat Pertama
Dari Waail bin Hujr, ia berkata, “Aku melihat Rasulullah SAW apabila beliau berdiri dalam shalat, beliau menggenggam dengan tangan kanannya pada tangan kirinya”. [HR. Nasaaiy juz 2, hal. 125]
Dari Sahl bin Sa’ad, ia berkata, “Adalah orang-orang (para shahabat) diperintahkan (Nabi SAW), bahwa seseorang agar meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya dalam shalat”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 180]
Dari Waail bin Hujr, ia berkata : Saya pernah shalat bersama Nabi SAW, ia meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya di dadanya. [HR. Ibnu Khuzaimah]
Pendapat pertama ini merupakan pendapat yang mengatakan bahwa setelah i'tidal maka tangan harus kembali bersedekap seperti sebelum melakukan ruku'.
Pendapat Kedua
Selain itu, ada juga pendapat lain yang berpendapat bahwa setelah i'tidal, tangan dilepaskan. Pendapat ini berdasarkan pada hadis, berikut ini.
Dari Sahl bin Sa’ad, ia berkata, “Adalah orang-orang (para shahabat) diperintahkan (Nabi SAW), bahwa seseorang agar meletakkan tangan kanannya pada tangan kirinya dalam shalat”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 180].
Dari Qabishah bin Hulab dari bapaknya, ia berkata, “Saya pernah melihat Nabi SAW berpaling (selesai shalat) dari sebelah kanan dan dari sebelah kirinya. Dan aku melihatnya beliau meletakkan ini pada dadanya”. Yahya (perawi hadits) menerangkan yaitu beliau meletakkan tangan kanan pada tangan kirinya di pergelangan”. [HR. Ahmad juz 8, hal. 225 hadits no. 22026].
Dari Thawus, ia berkata : Adalah Rasulullah SAW meletakkan tangannya yang kanan pada tangannya yang kiri, kemudian beliau memegangnya erat-erat di dadanya ketika shalat. [HR. Abu Dawud juz 1, hal. 201, no. 759].
Itulah doa i'tidal yang harus dibaca saat gerakan i'tidal. Jangan sampai salah atau bahkan melewatkannya. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat