Bisnis.com, JAKARTA - Panjat pinang di Kalimalang, siapa yang pernah mendengar kata ini? Setiap tahunnya warga sekitar kalimalang selalu menanti-nanti tanggal 17 Agustus, perayaan peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
Bagaimana tidak, setiap tahunnya di Kalimalang, tepatnya di RW 004 Kelurahan Cipinang Melayu, pesta rakyat besar-besaran diadakan.
Warga sekitar berkumpul di tepi aliran Kalimalang untuk merayakan hari Kemerdekaan Indonesia dengan sejumlah acara dan lomba-lomba. Salah satu lomba yang terkenal legend dari rangkaian acara perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia di Kalimalang adalah panjat pinang.
Panjat pinang di Kalimalang telah menjadi tradisi dan icon lomba perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia di Jakarta Timur. Namun, ada yang berbeda pada perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia di Kalimalang tahun ini.
Ketua RW 004 Kelurahan Cipinang Melayu, Irwan Kurniadi menyebutkan, lomba panjat pinang pada perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia di Kalimalang tahun ini tidak diadakan, namun diganti dengan lomba titian bambu.
“Tahun ini belum ada lomba panjat pinang lagi, walaupun cukup dinantikan banyak orang, tapi kita memilih lomba titian bambu di Kalimalang untuk tahun ini,” ucap Irwan saat ditemui di kantor RW 004 Kelurahan Cipinang Melayu pada (17/8/2022).
Irwan menyebutkan, pergantian lomba panjat pinang ke titian bambu tahun ini dikarenakan warga sedang dalam masa pemulihan pascapandemi covid-19. “Jadi kan dua tahun ke belakang ini gak bisa kita adakan acara besar-besaran, tahun ini agak berat juga karena kan habis pandemi, masa pemulihan,” kata Irwan.
Diketahui sebelumnya, acara perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia di Kalimalang sempat tidak diadakan selama dua tahun berturut-turut, karena kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal ini membuat acara perayaan peringatan kemerdekaan Indonesia di Kalimalang tahun ini mengundang antusias warga.
Selain itu, Irwan juga memaparkan alasan pergantian lomba panjat pinang ke titian bambu selain karena dalam masa pemulihan pascapandemi covid-19 juga karena masyarakat yang sudah handal dalam perlombaan panjat pinang. Hal ini dianggap mengurangi keseruan lomba.
“Sebenarnya kan yang sebelum-sebelumnya juga ada lomba panjat pinang dan titian bambu, tapi karena masyarakat sekarang sudah pintar manjatnya, jadi setengah jam sudah habis hadiahnya, kalau titian bambu kan seru bambunya dilicin-licinin” papar Irwan.