Bisnis.com, JAKARTA - Permasalahan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai terlihat setelah beberapa bulan. KPAI mencatat permasalahan kelayakan melaksanakan PTM sekolah-sekolah di 12 Kota dan lima kabupaten di 12 Provinsi salah satunya adalah makanan di kantin sekolah yang kurang memadai.
Hal ini berkaitan dengan waktu pembelajaran yang sudah normal tujuh hingga delapan jam sehari yang membuat anak-anak membutuhkan asupan makan, sehingga peran kantin yang sehat dibutuhkan.
Berkaitan dengan hal ini KPAI mengeluarkan tujuh kriteria kantin sehat setelah tutup selama dua tahun lebih pandemi.
1. Tersedia tempat mencuci peralatan masak, makan, minum, dan bahan makanan yang tersedia dengan air yang mengalir.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak, Retno Listyarti dalam konferensi pers Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka IDAI dan KPAI menyebutkan, sekolah-sekolah memang sudah memenuhi beberapa kriteria, namun belum optimal.
Retno mengeluhkan pedagang di kantin sekolah yang abai terhadap protokol kesehatan, seperti menggunakan pelindung tambahan berupa masker, celemek, juga sarung tangan ketika memproses maupun menjajakan dagangan.
2. Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
Menurut Retno, meskipun di kantin-kantin sekolah sudah menyediakan tempat mencuci tangan, tetapi luas kantin dan banyaknya murid yang tidak seimbang, membuat masal. “Banyak yang sudah ada tempat cuci tangan memang, tapi kan terlalu banyak murid sementara kantinnya sempit justru jadi kerumunan,” kata Retno pada (19/8/2022).
3. Periksa tempat penampungan air
Pasalnya, kemungkinan banyak lumut dan kotoran karena kantin sempat tutup total selama pandemic covid-19, hingga dua tahun lebih.
Hal ini juga perlu diperingatkan kepada sekolah-sekolah untuk menjaga kebersihan sekolah, agar menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi anak-anak.
4. Tersedia tempat penyimpanan makanan matang yang tertutup.
Dalam hal ini, kantin-kantin di sekolah umumnya sudah punyai tempat makanan matang yang tertutup.
5. Tersedia penyimpanan bahan-bahan makanan siap saji atau frozen berupa kulkas atau freezer.
Kantin di sekolah-sekolah umumnya sudah mempunyai kulkas dan freezer baik untuk kebutuhan es untuk minuman ataupun sebagai tempat menyimpan bahan makanan agar tetap segar.
6. Tersedia tempat penyimpanan peralatan makan dan minum, seperti lemari atau kotak yang tertutup.
Hal ini penting, demi menjaga kualitas makanan untuk kemudian dijual kepada anak-anak.
7. Jarak kantin dengan lokasi pembuangan sampah semantara (TPS) minimal 20 meter.
Masalah lain menurut Retno adalah sekolah-sekolah yang belum punyai tempat pembuangan sampah tertutup juga jaraknya harus jauh dari kantin. “Tempat sampah itu seharusnya tertutup, supaya tidak banyak lalat berterbangan, karena kan ada penyakit lain seperti hepatitis akut, makannya ini juga harus diperhitungkan, seharusnya ini semua diawasi oleh pihak sekolah juga masyarakat sekitar.
Selain itu menurut Retno, masalah lain adalah belum terjaminnya makanan-makanan yang dijajakan di kantin sekolah adalah makanan sehat. “Bagaimana peran sekolah atau dukungan sekolah supaya menjamin makanan yang akan dimakan anak anak itu aman, harusnya memang di kantin itu makanan dan minuman sehat, jus, menghindari es dan gorengan namun saat ini memang yang dijual justru itu,” ucap Retno pada (19/8/2022).